Sebuah kartun satir tentang kereta api dengan wajah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memicu kontroversi, setelah Kementerian Kebudayaan mengeluarkan peringatan kepada sebuah lembaga, yang memiliki afiliasi dengan negara, yang memberikan penghargaan kepada kartunis muda pencipta kartun Presiden Yoon yang masih duduk di sekolah menengah tersebut.
Dalam audit parlemen pada Rabu (05/10) terhadap Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata, Menteri Park Bo-gyoon mengangkat perihal peringatan yang dikeluarkan atas kartun pemenang berjudul "Yoonsukyeolcha", yang menggabungkan nama Presiden Yoon dan kata "kereta" dalam bahasa Korea. Kartun itu juga menggambarkan seorang wanita yang menyerupai Ibu Negara Kim Keon-hee dan lainnya dalam pakaian kejaksaan sedang menaiki kereta.
Menteri Kebudayaan itu meremehkan perbandingan peringatan tersebut dengan daftar hitam politik yang sebelumnya sempat menjadi kontroversi di Korea Selatan.
Kementerian mengeluarkan peringatan kepada Badan Konten Manhwa Korea (KOMACON) pada hari Selasa (04/10) karena memberikan penggargaan bagi karya yang dianggap merupakan sindiran politik eksplisit yang tidak menumbuhkan kreativitas siswa. Pihaknya juga memperingatkan langkah-langkah perbaikan.
Dalam kontes yang diselenggarakan oleh KOMACON yang berlangsung dari Juli hingga Agustus, seorang siswa sekolah menengah dilaporkan menyerahkan karikatur yang kemudian memenangkan hadiah "emas" tertinggi kedua.
Pernyataan itu mendorong anggota partai dari partai oposisi utama Partai Demokrat selama sesi audit hari Rabu (05/10) mempertanyakan apakah pemerintah memberlakukan daftar hitam terhadap artis, yang merujuk pada masa pemerintahan Park Geun-hye. Hal ini ditolak keras oleh menteri Park.