Korea Selatan mencatatkan defisit neraca transaksi berjalan pada Agustus akibat meningkatnya harga impor bahan baku.
Berdasarkan data sementara yang dirilis oleh Bank Sentral Korea (BOK) pada Jumat (07/10), neraca transaksi berjalan mencatatkan defisit sebesar 3,05 miliar dolar AS di Agustus, mencatatkan kebalikan yang tajam dari catatan surplus senilai 7,44 miliar dolar pada tahun lalu.
Tercatat defisit di Agustus akibat penurunan tajam neraca barang, yang ditandai dengan penurunan sebesar 4,45 miliar dolar, mencatatkan penurunan lebih dari 10 miliar dolar dari setahun sebelumnya, dengan ekspor naik 7,7 persen sementara impor melonjak 30,9 persen per tahun.
Impor bahan baku naik 36,1 persen per tahun pada Agustus. Khususnya, impor batu bara dan gas alam melonjak masing-masing sekitar 130 persen dan 110 persen secara berurutan.
Penurunan neraca transaksi berjalan ini terjadi setelah tercatat surplus selama tiga bulan, di mana sebelumnya defisit hanya tercatat pada April setelah mencatatkan surplus selama 23 bulan berturut-turut.
BOK mengatakan bahwa neraca transaksi berjalan akan kembali positif pada September.