Di tengah lonjakan kasus COVID-19, pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya telah menyediakan tempat tidur di rumah sakit yang mampu menangani 200 ribu orang pasien COVID-19 per hari.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan Cho Kyu-hong memimpin rapat otoritas kesehatan hari Jumat (25/11) dan menekankan bahwa pihaknya harus berfokus pada peningkatan pasien kritis yang berusia tua, dan manajemen medis dengan detail.
Angka reproduksi penularan virus COVID-19 mencapai 1,1 sehingga berada di angka 1 selama 5 pekan berturut-turut. Jumlah pasien rawat inap dengan gejala kritis meningkat 16 persen dibandingkan pekan sebelumnya hingga mencapai 409 kasus.
Khususnya, 9 di antara 10 pasien rawat inap dengan gejala kritis berusia 60 tahun ke atas.
Pemerintah membahas rencana manajemen medis menghadapi penyebaran kembali COVID-19 pada musim dingin, dan langkah penyediaan obat penurun demam.
Pihaknya juga menambah waktu perawatan dan konsultasi pada malam hari dan akhir pekan untuk pasien COVID-19. Selain itu, menambahkan tempat tidur untuk pasien dengan gejala kritis di rumah sakit yang memiliki sistem perawatan yang unggul.
Selain itu, pemerintah akan menstabilkan distribusi obat anti flu untuk menghadapi penyebaran COVID-19 dan influenza.
Menteri Cho juga meminta vaksinasi aktif sampai tanggal 18 Desember mendatang khususnya kalangan lansia yang berusia lebih 60 tahun atau kalangan orang yang memiliki penyakit bawaan.