Diperkirakan rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada tahun ini hanya akan mencapai 1,5 persen akibat kemerosotan permintaan domestik yang disebabkan oleh tingginya suku bunga serta kemerosotan ekspor yang dipengaruhi oleh stagnasi ekonomi global.
Institusi Penelitian Ekonomi Korea Selatan (KERI) dalam laporan perkiraan kondisi ekonomi pada Jumat (03/02) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan sebesar 0,4 persen dari 1,9 persen menajdi 1,5 persen.
Perkiraan KERI tersebut lebih rendah 0,2 persen daripada perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 1,7 persen.
KERI menganalisis bahwa tidak terdapat momentum pertumbuhan ekonomi domestik untuk mengatasi stagnasi ekonomi global, sehingga ekonomi Korea Selatan diperkirakan mengalami kemerosotan.
Seorang peneliti KERI mengatakan bahwa apabila Bank Sentral Amerika Serikat, atau The Fed, tetap mempertahankan kebijakan pengetatan secara radikal atau utang swasta menimbulkan krisis di pasar keuangan, maka penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi akan semakin membesar.
Ditambahkan pula bahwa akibat pengeluaran luar biasa untuk menangani pandemi COVID-19, kemampuan pemerintah untuk menyediakan kebijakan pun berkurang, sehingga proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi tidak dapat dihindari.