Tim penyelamat darurat yang dikirim pemerintah Korea Selatan untuk membantu upaya penyelamatan warga Türkiye yang dilanda gempa dahsyat bertolak ke Türkiye pada hari Selasa (07/02) malam. 

Tim penyelamat darurat beranggotakan 118 orang, termasuk 60 personel Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Badan Pemadam Kebakaran, KOICA, dan 50 personel militer Pusat Komando Perang Khusus, petugas medis pangkalan militer, dan lainnya dilaporkan bertolak ke pangkalan Angkatan Udara Adana Türkiye dengan menumpangi pesawat angkut militer Korea Selatan KC-330 dari Bandara Internasional Incheon. 

Pada Selasa (07/02) siang, pemerintah Korea Selatan mnggelar rapat untuk membahas upaya penyelamatan darurat internasional yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin, dan memutuskan untuk mengirim tim penyelamat darurat. 

Tim penyelamat kali ini adalah tim penyelamat darurat internasional skala terbesar yang pernah dikirimkan oleh pemerintah Korea Selatan.

Langkah ini diambil sebagaimana Türkiye adalah negara sahabat Korea Selatan yang telah mengirimkan tenaga militer dalam jumlah besar saat Perang Korea, dan kedua negara memiliki jalinan hubungan kemitraan strategis.

Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah menginstruksikan pengiriman tim penyelamat dan pasokan medis.  

Tim penyelamat darurat pemerintah ini terdiri dari tim penyelamat untuk pencarian korban yang masih hilang. 

Tim tersebut akan memulai upaya pencarian dan penyelamatan korban hilang dan korban tewas setelah melakukan pembahasan dengan tim penyelamat Türkiye.

Selain itu, pemerintah Korea Selatan juga memberikan bantuan kemanusiaan senilai 6,3 miliar won, termasuk obat-obatan. 

Sementara bagi Suriah yang juga mengalami kerusakan parah akibat gempa kali ini, pemerintah Korea Selatan akan menyediakan dukungan sesuai permintaan dari organisasi internasional.