Arsip-arsip yang mendokumentasikan revolusi akar rumput yang bersejarah di Korea Selatan telah ditambahkan ke dalam daftar 'UNESCO's Memory of the World (MOW)' atau Ingatan Kolektif Dunia UNESCO.

Dalam pertemuan dewan eksekutif di Paris pada hari Kamis (18/05), UNESCO menyetujui pencatatan arsip Revolusi 19 April 1960 yang dipimpin oleh para mahasiswa pro-demokrasi, yang terdiri dari seribu item lebih, termasuk catatan pemerintah, laporan media dan investigasi, foto serta video.

Arsip bersejarah lainnya yang ditambahkan ke dalam daftar UNESCO adalah arsip yang dihasilkan oleh Kerajaan Joseon, Legasi Jepang dan peserta Revolusi Petani Donghak, pemberontakan bersenjata yang dipimpin oleh para petani dan pengikut agama Donghak pada tahun 1894 dan 1985 pada masa Dinasti Joseon.

Administrasi Warisan Budaya mengatakan bahwa, catatan-catatan tersebut adalah dokumen tentang peristiwa bersejarah yang memberikan kontribusi signifikan terhadap demokrasi negara, dan menambahkan bahwa pencatatan tersebut merupakan pengakuan atas catatan nilai yang harus dipelajari dan diingat oleh dunia.

Dengan prasasti terbaru ini, Korea Selatan kini memiliki 18 entri dalam Daftar Ingatan Kolektif Dunia UNESCO.