Ada analisis yang menyebut bahwa terdapat kemungkinan peluncuran satelit kedua oleh Korea Utara akan dilakukan akibat peluncuran satelit mata-mata militer pertama yang gagal.

Media khusus Korea Utara, NK News melaporkan pada hari Kamis (01/06), bahwa peluncuran satelit Chollima-1 dilakukan di tempat peluncur baru dari Stasiun Peluncuran Satelit Sohae. 

Menurutnya, tertangkap pergerakan yang ramai di sekitar area peluncur yang sudah ada selama beberapa hari terakhir, termasuk banyaknya kendaraan, penderek, dan berbagai hal lainnya terkait pengangkutan. Dimana hal itu menjadi bukti dimana peluncuran segera akan dilaksanakan. 

NK News menjelaskan bahwa peringatan berlayar terhadap kapal Korea Utara berlaku sampai dini hari tanggal 11 Juni mendatang, dan untuk mempertahankan peringatan tersebut, Korea Utara harus melakukan peluncuran yang sama layaknya peluncuran beberapa hari lalu.

Apabila ada rencana lain terkait peluncuran yang berbeda, Korea Utara bisa mengeluarkan peringatan berlayar. 

Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA) mengumumkan bahwa, satelit mata-mata militer pertama gagal diluncurkan akibat masalah pada mesin tahap kedua, sehingga akan dilakukan uji coba tambahan dalam waktu dekat. 

Sebelumnya, Badan Pengembangan Luar Angkasa Nasional Korea Utara mengumumkan bahwa pihaknya meluncurkan satelit mata-mata militer Malligyong-1 yang diangkut oleh roket pembawa satelit Chollima-1, namun langsung terjatuh akibat masalah pada mesin tahap kedua. 

Wakil Direktur Pertama Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara Kim Yo-jong, juga menekankan bahwa satelit intai militer akan masuk ke orbit di angkasa luar untuk menjalankan tugasnya dalam waktu dekat.