Kelompok peretas asal Korea Utara yang dikenal sebagai 'Kimsuky' ditemukan berada di balik distribusi email berbahaya yang dikirim ke sejumlah pakar urusan luar negeri dan keamanan di Korea Selatan tahun lalu.

Menurut Badan Investigasi di Kepolisian Nasional Korea Selatan pada hari Rabu (07/06), Kimsuky, sebuah unit di bawah Biro Umum Pengintaian Korea Utara, mengirim email phishing kepada 150 pakar, termasuk pejabat tinggi pemerintah, profesor, serta pakar pertahanan antara bulan April dan Juli tahun lalu.

Kelompok itu mencuri informasi akun email para pakar domestik dalam total empat tahap, dengan mengirim email phishing setelah meretas ke 36 server di Korea Selatan dan 102 di negara lain.

Polisi mengonfirmasi bahwa sembilan penerima surat dicuri informasi akun mereka, setelah mengklik tautan di email berbahaya dan memberikan informasi seperti dokumen terlampir dan buku alamat.