Kepala Badan Keamanan Nasional Korea Selatan Cho Tae-yong  menyatakan pada hari Jumat (09/06) bahwa pihaknya akan membentuk hubungan dengan Cina melalui diplomasi yang sesuai dengan pandangan masyarakat dan status negara Korea Selatan. 

Di dalam pidato seminar bersama oleh lembaga penelitian nasional mengenai evaluasi dan tugas kebijakan diplomasi, keamanan dan unifikasi pada hari Jumat, Cho mengatakan bahwa hubungan antarnegara berdasarkan kehormatan perlu diwujudkan dari kedua pihak. 

Ditambahkan pula, pemerintahan Yoon Suk Yeol memfokuskan pada kepentingan nasional dengan tujuan untuk menjadi negara utama secara global yang bekerja sama dengan dunia internasional berdasarkan prinsip yang saling menghargai.

Pernyataan tersebut ditafsirkan sebagai reaksi atas pernyataan Duta Besar Cina untuk Korea Selatan Xing Haiming pada hari Kamis (08/06), yang mengeluarkan kritik atas kebijakan luar negeri pemerintahan Yoon Suk Yeol yang mementingkan Amerika Serikat (AS). 

Dubes Xing mengatakan bahwa tanggung jawab terkait buruknya hubungan antara Korea Selatan dan Cina tidak berada di tangan Cina. Hal itu disampaikan pada saat pertemuan dengan Ketua Partai Demokrat Korea Lee Jae-myung.  

Ketua Cho menekankan di dalam pidato tersebut bahwa strategi keamanan nasional pemerintahan Yoon berbeda dengan pemerintahan sebelumnya karena menyadari ancaman secara tepat. 

Menurutnya, Korea Selatan pasti menyadari siapa yang mengancam keamanan dan negara apa yang berpihak pada Korea Selatan. 

Dia mengusulkan 'Kebebasan dan Koalisi' sebagai arah keamanan dan diplomasi pemerintah Korea Selatan, serta menjelaskan bahwa pemerintah Korea Selatan melakukan kerja sama dengan negara yang bisa memiliki nilai yang sama dalam menjaga ketertiban interanasional berbasis prinsip dan norma, sambil menjaga nilai yang universal, kebebasan, hingga HAM.