Presiden Yoon Suk Yeol menyebut pelaksanaan kebijakan yang efektif untuk menangani masalah kelahiran rendah di Korea Selatan adalah berdasarkan data dan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan populisme.
Dalam rapat kabinet yang dipimpinnya pada Selasa (27/09), Presiden Yoon mengatakan bahwa anggaran pemerintah sebesar 280 triliun telah dihabiskan untuk menyelesaikan masalah pengurangan populasi selama 16 tahun, namun tingkat kesuburan di kuartal kedua tahun ini tetap menurun hingga mencapai 0,75 orang.
Untuk menemukan jalan keluar menghadapi masalah tingkat kelahiran yang rendah dan penuaan populasi, pemerintah akan merevisi berbagai sistem melalui kerja sama dengan pemerintah daerah.
Presiden Yoon juga mengatakan pihaknya akan membentuk komite untuk pengembangan daerah di Kota Sejong demi mencapai pengembangan daerah yang seimbang.
Di sisi lain, terkait dengan lawatannya ke Inggris, AS, dan Kanada, Presiden Yoon mengatakan bahwa para pemimpin dunia telah menegaskan kembali tekad untuk menjaga ketertiban internasional dengan didasari pada solidaritas dan kebebasan.
Selain itu dikatakannya bahwa para pemimpin sepakat untuk bekerja sama, dan pencapaian di bidang ekonomi, seperti investasi untuk industri mutakhir dan perusahaan rintisan, serta kerja sama di bidang sumber daya mineral, juga berhasil ditorehkan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Yoon juga menyampaikan belasungkawa atas tujuh orang korban yang meninggal dunia akibat kebakaran di sebuah mall di Kota Daejeon pada Senin(26/09) kemarin, dan memerintahkan pemeriksaan sistem manajemen bencana.