Seiring terjadinya gempa bumi di wilayah perairan di lepas pantai kota Donghae, Kementerian Keselamatan dan Administrasi Publik Korea menaikkan level peringatan krisis gempa bumi dari yang sebelumnya tingkat ‘Perhatian’ menjadi tingkat ‘Kehati-hatian’.
Pada hari Senin pagi (15/05), gempa bermagnitudo 4,5 mengguncang wilayah perairan di lepas pantai kota Donghae. Ini merupakan yang terkuat melanda Semenanjung Korea sepanjang tahun ini.
Dalam kurun waktu dari Januari hingga saat ini, ada sebanyak 44 kali gempa bermagnituto 2 atau lebih telah mengguncang Korea Selatan, dan sebanyak 16 gempa hanya di wilayah Donghae.
Khususnya sejak getaran gempa berurutan yang dimulai pada 23 April lalu, 13 gempa bermagnitudo lebih dari 2,0 yang telah diamati dalam jarak lima kilometer dari pusat gempa.
Dengan kata lain, gempa sering kali terjadi dalam waktu singkat dalam radius sempit di wilayah Laut Timur itu.
Oleh karena itu, Kementerian menaikkan satu level dari sistem peringatan krisis gempa dan mulai mengoperasikan satuan tugas tanggapan darurat, yang bekerja sama dengan Administrasi Meteorologi Korea (KMA) dan Dinas Pemadaman kebakaran.
KMA mengamati getaran gempa pada 10 detik awal setelah terjadinya gempa pada hari Senin (15/05) dan 8 menit setelah diamati, pesan teks peringatan bencana darurat dikirim ke seluruh pelosok provinsi Gangwondo.
Sementara itu, Komisi Keamanan dan Keselamatan Nuklir Korea (NSSC) melaporkan tidak ada masalah terkait keamanan fasilitas nuklir, seperti PLTN Hanul yang berjarak 87 kilometer dari lokasi terjadinya gempa.