Kementerian Pendidikan Korea Selatan mengumumkan instruksi bagi para peserta ujian masuk perguruan tinggi.

Berdasarkan instruksi tersebut, para peserta harus mengenakan masker dan peserta yang mengikuti ujian di tempat yang telah disediakan secara khusus harus memakai masker KF-94.

Berbeda dengan ujian tahun lalu, papan pemisah hanya dipasang pada saat makan siang. Papan pemisah dipasang oleh peserta di mejanya sendiri dan kemudian dikembalikan ke panitia penyelenggara ujian.

Peserta yang dikonfirmasi oleh otoritas pencegahan penyakit sebagai pasien positif COVID-19 atau yang diminta melakukan karantina wajib melaporkannya ke dinas pendidikan di masing-masing distrik.

Pasien COVID-19 dapat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi di fasilitas perawatan, sementara peserta yang sedang menjalani karantian dapat mengikuti ujian di tempat khusus yang telah disediakan.

Menteri Pendidikan Yoo Eun-hye memberitahukan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah 620 ruang ujian untuk sebanyak 3.099 peserta ujian yang menjalani karantina di 112 tempat di seluruh negeri. 

Para peserta ujian masuk perguruan tinggi juga tidak boleh membawa peralatan elektronik apapun, termasuk telepon genggam, ke dalam ruang ujian. Jika membawanya, maka peserta harus menitipkannya ke panitia sebelum ujian dimulai. 

Mulai hari Kamis (11/11) ini hingga tanggal 17 November, sehari sebelum ujian masuk perguruan tinggi, siswa-siswi di seluruh Korea Selatan melakukan pembelajaran secara online.

Sehari sebelum ujian masuk perguruan tinggi, tepatnya pada tanggal 17 November, setiap pusat kesehatan masyarakat di seluruh negeri Korea Selatan akan memperpanjang jam operasional untuk layanan tes PCR hingga pukul 22.00.