Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Rakyat Korsel Merasa Hubungan Sosial Terputus Akibat Pandemi COVID-19

Write: 2021-11-17 14:02:59

Thumbnail : YONHAP News

Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa masyarakat Korea Selatan tampak merasa terputus dari hubungan sosial, kecuali hubungan keluarga, akibat penerapan aturan jaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran COVID-19.
 
Berdasarkan hasil sebuah penelitian yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Korea pada hari Rabu (17/11), telah terlihat dampak negatif pandemi COVID-19 pada seluruh hubungan sosial, kecuali kehidupan berkeluarga. 
 
Menurut hasil survei tersebut, sebanyak 12,9 persen responden menjawab hubungan keluarga mereka menjadi lebih dekat. Angka itu lebih tinggi dari jumlah responden yang merasa hubungan keluarganya semakin menjauh karena pandemi. 
 
Adapun, 35 persen lebih mengungkapkan telah menjauhkan diri dari tetangga atau sahabat mereka. Hubungan persahabatan dengan anggota kelompok sosial, termasuk kelompok agama pun, ditemukan menjadi renggang.
 
Dikatakan pula bahwa perubahan hubungan sosial itu lantas merubah pola konsumsi. Hal ini tercermin dalam persentase pembelian makanan yang dikonsumsi di dalam rumah tercatat hampir 60 persen dari total konsumsi, menjadi porsi terbesar dari total biaya konsumsi.
 
Kemudian, porsi terbesar berikutnya adalah biaya konsumi untuk kegiatan rekreasi di rumah dan konsumi untuk keamanan, seperti pembelian alat-alat kesehatan, termasuk masker dan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.
 
Selama pandemi COVID-19, ditemukan 16,6 persen responden pernah bekerja dari rumah, sementara dilaporkan 92 persen responden sempat mengikuti pembelajaran secara daring.
 
Tentunya kegiatan rekreasi dan perkumpulan sosial menurun tajam. Hal ini mengakibatkan anjloknya tingkat perjalanan dalam dan luar negeri dibandingkan dua tahun lalu.
 
Demikian pula, sejumlah 25 persen responden mengklaim bahwa kondisi kehidupan secara keseluruhan, termasuk kegiatan rekreasi dan kesejahteraan, kini memburuk. Angka tersebut mengalami kenaikan tiga kali lipat dibandingkan dua tahun sebelumnya. 
 
Selain itu, terjadi peningkatan jumlah responden yang mengatakan bahwa pendapatan mereka menurun sedangkan utang mereka meningkat akibat pandemi COVID-19.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >