Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Tindakan Darurat Pengurangan Debu Halus Diterapkan di Wilayah Metropolitan Seoul

Write: 2021-12-16 14:43:22

Thumbnail : YONHAP News

Kadar debu halus di udara kembali naik, sementara udara dingin di Korea Selatan mereda.

Kadar debu halus di wilayah metropolitan Seoul melonjak ke level 'sangat buruk', sehingga tindakan darurat pengurangan debu halus diberlakukan pada Kamis (16/12).

Melihat pemandangan Ibu Kota Seoul dari ketinggian 500 meter pada Rabu (15/12) sore kemarin, bangunan-bangunan di seberang Sungai Hangang tampak samar.

Pada hari Rabu pukul 17.00, kadar debu ultra halus di Seoul naik hingga 89 mikrogram per meter kubik, tiga kali lipat dari hari biasanya. 

Kadar debu halus akan berada di level 'buruk' di seluruh pelosok Korea Selatan pada sepanjang hari Kamis (16/12) ini, kemudian diperkirakan naik ke level 'sangat buruk' di wilayah metropolitan Seoul dan Chungcheong untuk sementara waktu di hari Jumat (17/12) besok. 

Kim Tae-hee dari Kantor Perkiraan Kualitas Udara Institut Nasional Penelitian Lingkungan meramalkan bahwa debu halus masuk ke wilayah Korea Selatan sejak hari Rabu (15/12) dan masih tetap tinggal karena ketidaklancaran peredaran udara, dan diperkirakan efek debu halus di dalam negeri akan bertambah, sehingga naik ke level 'buruk' di hampir seluruh wilayah.  

Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup mengeluarkan peringatan 'Perhatian' atas debu ultra halus di wilayah metropolitan Seoul.

Tindakan darurat pengurangan debu halus diterapkan pada Kamis (16/12) mulai pukul 06.00-21.00.

Sesuai dengan itu, empat unit pembangkit listrik tenaga batu bara di Incheon harus mengurangi pengoperasian dan kendaraan dengan tingkat emisi kelas 5, yang merupakan jenis kendaraan paling berpolusi menurut sistem yang diterpakan pemerintah Korea Selatan, dilarang beroperasi di wilayah metropolitan.

Untuk mengurangi kerugian akibat debu halus, masyarakat dihimbau untuk tidak bepergian dan mengenakan masker KF-94 saat berada di luar ruangan.

Debu halus kali ini diperkirakan akan secara bertahap menghilang mulai Jumat (17/12) sore, setelah sirkulasi udara lancar.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >