Selain mutasi rekombinasi antara varian Omicron (BA.1) dan varian Stealth Omicron (BA.2), XL, subvarian lain, yaitu XE dan XM, juga dikonfirmasi dideteksi di Korea Selatan. 

Dari antara dua kasus penyebaran XE yang terkonfirmasi, satu kasus dikonfirmasi pada tanggal 27 Maret dan diketahui jalur penularannya berasal dari Inggris, dan satu kasus lainnya terkonfirmasi pada tanggal 30 Maret di Korea Selatan. 

Kasus baru XM juga terkonfirmasi pada tanggal 27 Maret lalu. Kecepatan penyebaran XE lebih cepat 10 persen dibandingkan BA.2, sementara ciri khas lain dari subvarian XM belum dilaporkan. 

Otoritas kesehatan menyatakan bahwa pihaknya tetap memantau perkembangan situasi saat ini.

Sementara itu, pemerintah akan menurunkan level penyakit menular COVID-19 ke level 2 mulai tanggal 25 April, dengan masa transisi selama 4 minggu.

Dengan demikian, kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19 harus dilaporkan dalam 24 jam, dan orang tersebut wajib melakukan isolasi mandiri. Hal ini akan diberlakukan dalam masa transisi selama 4 minggu. 

Namun, mulai tanggal 23 Mei, kewajiban isolasi mandiri akan diubah menjadi sebuah rekomendasi.

Perawatan di rumah juga akan dihentikan, namun perawatan tanpa tatap muka akan tetap diterapkan untuk sementara waktu. 

Sementara itu, biaya pengobatan untuk COVID-19 diperkirakan akan meningkat, sebagaimana di bawah level 2, beban biaya pengobatan dialihkan dari beban nasional ke jaminan kesehatan, sehingga orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 harus menanggung 20-30% dari biaya pengobatan atau rawat inap.