Gelombang panas ekstrem yang melanda Korea Selatan mulai akhir pekan lalu, terus berlanjut hingga hari Senin (04/07).
 
Sehingga area peringatan gelombang panas semakin diperluas hingga ke sebagian besar wilayah di Korea Selatan, termasuk ibu kota Seoul dan kota Daejeon.
 
Suhu udara 35 dejarat Celsius tercatat di ibu kota Seoul dan kota Daegu pada tengah hari pada Senin, dan suhu udara di kota Daejeon tercatat mencapai 34 derajat Celsius.
 
Gelombang panas ekstrem yang terus berlanjut itu menyebabkan lonjakan jumlah orang yang dibawa ke rumah sakit karena mengalami gejala sengatan panas di Korea Selatan.
 
Hingga hari Minggu (03/07), terdapat total 434 orang yang terkena sengatan panas. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat dari periode yang sama pada tahun lalu.
 
Otoritas kesehatan Korea Selatan meminta masyarakat, khususnya orang yang rentan terhadap gelombang panas, untuk mengantisipasi adanya sengatan panas dengan membatasi kegiatan di luar ruangan pada siang hari dan meningkatkan frekuensi minum air sebelum merasa haus.
 
Selain itu, menurut Badan Meorologi Korea, mulai Senin (04/07) sore, hujan deras disertai angin kencang dan kilat juga diperkirakan turun di berbagai wilayah, termasuk wilayah seputar ibu kota Seoul.
 
Topan Aere tidak akan secara langsung berdampak pada Korea Selatan karena akan mengarah ke pulau Kyushu di selatan Jepang.