Persaingan global untuk mengamankan bahan strategis seperti semikonduktor semakin sengit.

Setelah Amerika Serikat (AS), Uni Eropa pun merilis undang-undang untuk menginvestasikan modal besar dalam menyediakan rantai pasokan semikonduktor dalam wilayahnya.

Dominan dipandang belum berdampak besar saat ini, dunia industri Korea Selatan sangat memperhatikan pengaruh 'nasionalisme semikonduktor' yang semakin menguat dalam jangka panjang.

Inti UU Semikonduktor ala Eropa yang dikeluarkan oleh Uni Eropa adalah memiliki basis produksi semikonduktor di wilayahnya dengan dana sebesar 43 miliar euro.

Uni Eropa berencana meningkatkan proporsi buatan Eropa di pasar semikonduktor sistem menjadi puluhan persen hingga tahun 2030 dari 4% saat ini.

Intel dan TSMC telah melaksanakan pembangunan fasilitas produksi di basis utama Eropa seperti Jerman. Sedangkan, perusahaan-perusahaan Korea Selatan, Samsung Electronics dan SK Hynix akan meninjau kondisi itu tanpa rencana investasi fasilitas di Eropa. Pasalnya perlu mempertimbangkan dana yang dipakai untuk investasi fasilitas dalam negeri dan AS, upah tenaga kerja dan biaya energi yang mahal di Eropa.

Dianalisis, tidak akan ada dampak besar langsung meski UU tersebut diberlakukan. Karena rancangan undang-undang itu tidak mempunyai ketentuan diskriminasi eksplisit terhadap negara tertentu seperti UU Semikonduktor AS.

Namun, dikhawatirkan bahwa impor peralatan produksi semikonduktor, yang dipimpin oleh Eropa dapat terpengaruh, dan dapat menimbulkan ancaman bagi Korea Selatan yang sedang mencoba mengembangkan kemampuan semikonduktor sistem.

Pemerintah Korea Selatan pun memerhatikan gerakan Uni Eropa karena ketentuan diskriminasi eksplisit dapat dicantumkan saat UU telah diberlakukan. 

UU Semikonduktor Uni Eropa segera akan diberlakukan setelah pemungutan suara pada Dewan Uni Eropa dan Parlemen Eropa.