Presiden Moon Jae-in menyatakan bahwa pemerintah berupaya untuk memecahkan masalah kelangkaan cairan urea untuk knalpot diesel atau diesel exhaust fuel, dan meminta masyarakat untuk tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. 

Dalam sidang kabinet di Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae pada hari Selasa (9/11), Presiden Moon Jae-in mengatakan bahwa gangguan pasokan cairan urea merupakan isu yang harus segera diselesaikan. 

Menurut Moon, pemerintah berupaya untuk mengamankan sejumlah cairan urea dari luar negeri, dan menstabilkan pasokan yang ada, setelah menangani kondisi darurat dengan menggunakan cadangan yang tersedia untuk kebutuhan publik. 

Ditambahkan pula, kekhwatiran mengenai rantai pasokan menjadi unsur risiko yang selalu ada seiring dengan kemungkinan gangguan logistik internasional dan perubahaan lingkungan industri global. 

Moon mengatakan bahwa masalah pasokan bahan baku yang berubah sesuai dengan perubahaan rantai pasokan global harus dipertimbangkan secara luas. 

Untuk itu, produk-produk impor yang menjadi ketergantungan Korea Selatan terhadap suatu negara lain harus diperiksa dan dibentuk sistem pengelolaan yang terperinci untuk produk-produk tersebut.

Sehubungan dengan kenaikan harga konsumen, pemerintah berupaya keras untuk mengelola kenaikan harga konsumen di kisaran 2 persen. 

Selain itu, pemerintah akan berupaya keras agar seluruh masyarakat dapat kembali ke kehidupan normal tanpa masalah di masa 'Hidup dengan COVID-19.' 

Moon juga menegaskan kembali mengenai meningkatnya citra Korea Selatan melalui lawatannya ke negara-negara Eropa beberapa waktu lalu, dan mengatakan bahwa seluruh masyarakat Korea dapat berbangga diri akan prestasi nasional yang dicapai seluruh masyarakat tersebut.