Pemerintah Korea Selatan membahas 'arah diskusi sosial' mengenai penghentian konsumsi daging anjing dalam rapat koordinasi dan peninjauan urusan negara pada Kamis (25/11).

Perdana Menteri Kim Boo-kyum dalam rapat itu menunjukkan bahwa perdebatan tentang konsumsi daging anjing telah berlangsung lebih dari 30 tahun sejak Olimpiade Seoul 1988.

Dituturkannya, sudah saatnya bagi masyarakat untuk membahas mengenai konsumsi daging anjing, seiring meningkatnya rumah tangga yang memiliki hewan peliharaan dan tingginya perhatian masyarakat tentang hak binatang dan kesejahteraan binatang.

Dia menambahkan bahwa banyak orang mulai menyuarakan bahwa konsumsi daging anjing sulit untuk dipahami sebagai salah satu budaya makan zaman dahulu masyarakat Korea. 

Untuk menyelesaikan masalah konsumsi daging anjing itu, pemerintah akan membentuk sebuah badan pembahasan yang dipimpin oleh anggota masyarakat dan memperbaiki sistem terkait.

Perdana Menteri Kim meminta instansi terkait agar berupaya menerapkan pendapat yang dikumpulkan dari berbagai kalangan masyarakat dalam menjalankan pembahasan dalam badan tersebut.

Sebelumnya pada bulan September lalu, Presiden Moon Jae-in mengatakan bahwa sepertinya sudah saatnya untuk mempertimbangkan pemberlakuan larangan penjualan dan konsumsi daging anjing.

Menurut Kantor Perdana Menteri, pihaknya bersama Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Peternakan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan telah menjalankan perundingan terkait masalah konsumsi daging anjing sejak bulan lalu dan telah menyimpulkan untuk melaksanakan larangan konsumsi daging anjing berdasarkan hasil dari perundingan dengan masyarakat.