Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan ekonomi Korea Selatan untuk tahun ini menjadi 2,3 persen. 

Organisasi tersebut merilis revisi perkiraan untuk sejumlah 30 negara-negara besar pada hari Selasa (26/07), dan menurunkan perkiraan ekonomi bagi negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia itu sebanyak 0,2 persen dibandingkan tiga minggu lalu.

Revisi turun ini tampak mencerminkan potensi dampak perlambatan ekonomi global pada ekonomi Korea Selatan yang disokong oleh ekspor, mengutip bahwa kekhawatiran seperti inflasi, perlambatan ekonomi China, invasi Rusia ke Ukraina, dan COVID-19 menjadi beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tersebut.

IMF juga menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini ke 3,2 persen, turun 0,4 persen poin dari perkiraan di bulan April.

Pemangkasan perkiraan pertumbuhan terlihat pada beberapa negara maju, termasuk Amerika Serikat yang saat ini diperkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 2,3 persen pada tahun ini, dibandingkan pada perkiraan di bulan April sebesar 3,7 persen.

China, Jerman, dan Prancis juga diperkirakan mengalami penurunan yang moderat dan diproyeksi tumbuh 3,3 persen, 1,2 persen, dan 2,3 persen secara berurutan.

Untuk perkiraan pertumbuhan tahun depan, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan Korea Selatan sebesar 0,8 persen poin ke 2,1 persen, sementara perkiraan pertumbuhan ekonomi global turun 0,7 persen poin ke 2,9 persen.