Setelah kehidupan masyarakat Korea Selatan kembali normal, diperkirakan arus mudik hari raya tahun baru Imlek kali ini diperkirakan akan meningkat 20 persen dibandingkan tahun lalu, atau sekitar 5,3 juta orang per hari. 

Diperkirakan arus mudik akan mencapai puncaknya pada pagi hari Sabtu tanggal 21 Januari, sehari sebelum hari raya Imlek, dan arus balik ke Seoul akan memuncak pada siang hari Selasa tanggal 23 Januari. 

Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan memperkirakan waktu tempuh dari Seoul ke Busan pada jam-jam puncak arus mudik tersebut akan mencapai 8 jam 40 menit, sementara dari Seoul ke Gwangju dapat memakan waktu hingga 7 jam 40 menit. 

Arus balik pemudik ke Seoul diperkirakan memuncak pada tanggal 23 Januari, dengan waktu tempuh dari Busan ke Seoul diperkirakan hingga 8 jam 15 menit, dan dari Gwangju ke Seoul mencapai 6 jam 35 menit. 

Sebagaimana lama perjalanan arus balik mudik di hari libur hari raya tahun baru Imlek kali ini lebih pendek daripada waktu perjalanan mudik, maka diperkirakan kondisi arus mudik lebih ramai. 

Kementerian memperkirakan sekitar 5,3 juta orang per hari akan bergerak melakukan perjalanan selama hari libur tahun baru Imlek. 

Untuk mencegah kemacetan, kementerian telah menetapkan 113 jalur di jalan tol dan 19 jalur di jalan raya seluruh negeri sebagai jalur padat kendaraan, dan berencana mengatur agar kendaraan tidak terlalu padat di jalan-jalan tersebut. 

Jumlah bus dan kereta api yang beroperasi selama hari libur juga telah ditambah, dan 250 ribu tempat duduk penumpang telah disediakan. 

Biaya jalan tol juga akan digratiskan mulai pukul 00.00 tanggal 21 hingga 24.00 tanggal 24 Januari. 

Selain itu, pemerintah menempatkan dua ribu petugas pencegahan COVID-19 dan pusat tes PCR di enam tempat peristirahatan di jalan tol.