Perdebatan antara partai berkuasa dan oposisi semakin intensif, setelah ada yang berspekulasi bahwa pekerjaan untuk membuang air terkontaminasi di PLTN Fukushima ke laut hampir rampung. 

Partai Kekuatan Rakyat berkomitmen akan berupaya sekerasnya untuk melindungi keamanan masyarakat Korea Selatan dan menjaga kelautan.

Partainya telah meminta kepada ketua tim inspeksi, yaitu Ketua Komisi Keamanan dan Keselamatan Nuklir Korea Yoo Kuk-hee untuk mengambil langkah-langkah keamanan yang dilandasi pada ilmiah dan obyektif yang memenuhi standar hukum internasional. 
 
Namun PPP mengkritik klaim partai oposisi tersebut sebagai rumor yang tidak terbukti, yang akhirnya dapat merugikan masyarakat Korea dan para nelayan.

Sedangkan partai oposisi utama, Partai Demokrat Korea membantah klaim itu, sebagaimana ada serangkaian kasus yang diajukan tentang faktor keamanan. 
 
Ketua Fraksi Partai Demokrat Park Gwang-on mengatakan, bahwa media Jepang memberitakan terdeteksinya cesium hingga 180 kali nilai standar pada rockfish yang ditangkap di pelabuhan pembangkit listrik tenaga nuklir PLTN Fukushima.
 
Dia melanjutkan bahwa resolusi untuk mengutuk pembuangan air terkontaminasi di PLTN Fukushima yang telah disepakati di Majelis Nasional dua tahun lalu, menjadi sia-sia lantaran perubahan sikap PPP.
 
Partai oposisi juga berulang kali mendesak partai berkuasa untuk mengadopsi rancangan resolusi tingkat parlemen, untuk mendesak pemerintah dalam membawa tanggapan, serta rancangan resolusi untuk menyerukan tindakan sementara terhadap Mahkamah Internasional Hukum Laut.
 
Selain itu, Partai Demokrat berencana akan membentuk komite khusus untuk memeriksa hasil peninjauan dari tim pakar pemerintah yang telah mengunjungi PLTN Fukushima beberapa waktu lalu.