Akibat gangguan layanan internet KT Corporation yang berlangsung selama lebih dari satu jam pada hari Senin (25/10) kemarin, dilaporkan bahwa banyak pihak mengalami kerugian. 

Ketika melakukan pembayaran kartu kredit, pesan untuk menyambungkan kembali jaringan internet tampil di layar.

Seorang pemilik kafe di Jinju, Gyeongsang Selatan, mengatakan bahwa jaringan internet dan telepon pintar terganggu, sehingga peralatan pembayaran kartu di toko tidak dapat beroperasi. Akibatnya, dia menutup tokonya untuk sementara karena tidak dapat menerima pesanan apapun melalui aplikasi. 

Selain layanan internet, layanan telepon seluler juga tidak beroperasi, sehingga sulit mengadukan gangguan tersebut kepada perusahaan internet KT, serta kode QR juga tidak dapat terbaca. 

Seorang pemilik restoran di Seoul mengatakan bahwa para tamu mengeluhkan kode QR tidak berfungsi. Dia mengatakan bahwa saat itu dia tidak tahu mengapa hal itu terjadi, dan itu adalah waktu makan siang yang sibuk sehingga sulit mencari tahu penyebabnya dan keadaan menjadi kacau.

Rumah sakit dan apotek yang harus mengonfirmasi data informasi pasien di komputer pun mengalami kesulitan, dan transaksi di bursa saham juga mengalami gangguan. 

Para investor yang sulit mengakses ke layanan online perusahaan sekuritas kebingungan dan para siswa yang menjalani pembelajaran online di rumah juga terganggu. 

Jumlah TK, SD, SMP dan SMA yang mengalami kerugian akibat gangguan layanan internet KT mencapai 7.700 sekolah di seluruh daerah di Korea Selatan. 

Gangguan layanan internet KT di seluruh daerah di Korea Selatan itu berlangsung selama 1 jam 20 menit mulai pukul 11.00. 

Jumlah pelanggan KT mencapai 41 persen dari total pelanggan dalam negeri, dan jumlah tersebut adalah yang terbanyak di antara tiga perusahaan telekomunikasi Korea Selatan. 

Namun hingga saat ini, pihak KT belum mengumumkan besaran kerugian yang diakibatkan oleh gangguan yang terjadi kemarin.