Tiga tahun setelah pembatalan penjualan Daewoo Construction, Konsorsium Jungheung Construction terpilih sebagai penawar terpilih dalam lelang penjualan Daewoo Construction dengan harga pembukaan di kisaran 2 triliun won.

Pemegang saham terbesar Daewoo Construction, KDB Investment, menyatakan Jungheung Construction meminta penyesuaian harga pembukaan, kemudian menerima proposal tersebut. 

Ditambahkan, proposal itu berisi tiga hal, termasuk perihal menyangkut harga dan non-harga. 

Pemimpin KDB Investment Lee Dae-hyun mengatakan, "Harga itu bermakna apabila transaksi dua pihak tercapai. Namun, jika situasi berubah di tengah proses negosiasi penjualan dengan berbagai alasan, maka nilai itu tidak memiliki makna."

Banyak pihak menafsirkan bahwa KDB Investment memberikan peluang untuk penyesuaian harga penjualan tersebut kepada Jungheung Construction agar pihaknya, yang mengusulkan harga yang lebih tinggi daripada perusahaan pesaing lainnya, tidak menyerah dalam tender akuisisi Daewoo ini.  

Di tender yang telah ditutup pada tangal 25 Juni lalu, Konsorsium Junghueng Construction  mengajukan harga 2,3 triliun won dan Konsorsium Sky Lake mengajukan harga 1,8 triliun won. Namun, serikat kerja Daewoo memprotes pembukaan kembali tender tersebut karena dinilai sebagai penjualan yang tergesa-gesa.

Seorang pejabat serikat kerja Daewoo mengatakan, "Mereka tidak menaruh perhatian pada pengelolaan Daewoo dengan lancar saat transisi kepada pemilik baru, melainkan hanya berfokus pada penjualan saja." 

Sementara itu, dinilai dari segi kemampuan konstruksi, Daewoo menempati urutan ke-6 , sedangkan Jungheung Construction berada di urutan ke-35.