Korea Selatan menandatangani kesepakatan dengan Uni Eropa untuk membawa data yang dikumpulkan dari warga negara Eropa ke Korea Selatan tanpa adanya prosedur terpisah.
 
Kesepakatan tersebut diharapkan akan dapat sangat membantu perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang ingin merintis bisnisnya di pasar Eropa.
 
Bagi perusahaan yang hendak merintis pasar di luar negeri, sangat penting untuk mengamankan data pelanggan di setiap negara yang ingin dijajaki agar dapat menganalisis pola konsumsi atau produk pilihan sesuai dengan usia dan jenis kelamin pelanggan setempat.
 
Dikatakan bahwa sangat sulit untuk mendapatkan data serupa dari Uni Eropa yang memiliki peraturan yang ketat atas pengumpulan data pribadi.
 
Sebelumnya, Google dan Amazon pernah dijatuhi denda besar-besaran karena melanggar peraturan perlindungan data pribadi di Uni Eropa.

Dikatakan sebagian besar perusahaan Korea Selatan mengalami kesulitan untuk merintis pasar Uni Eropa.
 
Setelah negosiasi selama lima tahun dengan Uni Eropa, pemerintah Korea Selatan akhirnya mencapai kesepakatan terkait “ketentuan kelayakan perlindungan data pribadi” dengan Uni Eropa.
 
Sistem hukum perlindungan data dan informasi pribadi di Korea Selatan telah diakui setara dengan hukum di Uni Eropa.
 
Dengan demikian, perusahaan-perusahaan Korea Selatan dapat membawa data pribadi yang dikumpulkan di negara-negara Eropa ke Korea Selatan secara bebas.
 
Sebelumnya, perusahaan Korea Selatan dapat mengimpor informasi pribadi hanya melalui kontrak standar dengan Uni Eropa.
 
Untuk menandatangani kontrak standar Uni Eropa tersebut dibutuhkan waktu lebih dari tiga bulan dengan biaya hingga maksimal 100 juta won, namun sekarang proses tersebut tidak lagi diperlukan.
 
Ke depannya, pemerintah Korea Selatan berencana akan mengadakan negosiasi terkait dengan negara-negara lain selain negara anggota Uni Eropa.