Adik perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Yo-jong, mengkritik Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan mengkalim peluncuran rudal terbaru yang dilakukan negaranya bukanlah sebuah provokasi, melainkan langkah pertahanan diri.

Melalui Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Rabu (15/09), Kim mengatakan bahwa dalam kunjungannya untuk menghadiri uji coba rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) Korea Selatan, Presiden Moon melontarkan komentar yang tidak pantas dengan mengatakan SLBM tersebut mampu mencegah provokasi Korea Utara.

Kim Yo-jung memperingatkan bahwa hubungan antar-Korea dapat hancur secara keseluruhan jika Presiden Moon memfitnah Korea Utara, kendati itu bukanlah hal yang diinginkan oleh pihaknya.

Pernyataan Kim Yo-jong itu dikeluarkan 4 jam setelah Moon membuat pernayataan tersebut.

Dia juga berargumen bahwa uji coba peluncuran rudal Korea Utara baru-baru ini adalah kegiatan normal untuk melaksanakan rencana pengembangan persenjataan sesuai dengan keputusan Kongres Partai Buruh.

Media Korea Utara pada hari Kamis (16/09) merilis foto-foto peluncuran rudal balistik yang dilakukan pada hari Rabu (15/09) lalu.

Berdasarkan foto-foto itu, diketahui bahwa rudal balistik tersebut diluncurkan dari kereta api, bukan dari kendaraan khusus peluncuran rudal.

KCNA memberitakan peluncuran rudal kali ini yang merupakan latihan batalion rudal pasukan kereta api yang pertama sejak Kongres Partai Buruh ke-8.

Media Korea Utara itu melaporkan bahwa rudal balistik tersebut berhasil menembak target sejauh 800 kilometer di Laut Timur.