Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Ekonomi Korut Semakin Memburuk, Rezim Pemimpin Korut Tetap Kuat

Write: 2021-12-20 14:27:51

Thumbnail : YONHAP News

Korea Utara pada hari Jumat (17/12) memperingati 10 tahun kematian mantan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il, di tengah cuaca dingin dan pandemi COVID-19.
 
Pemimpin saat ini, Kim Jong-un, menghadiri acara peringatan 10 tahun kematian ayahnya tersebut bersama Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea Kim Yo-jong, yang belum pernah tampil di hadapan publik selama lebih dari dua bulan terakhir.
 
Pemimpin Kim Jong-un telah menyuarakan ideologi "mengutamakan rakyat" di bawah pemerintahannya sejak saat dia mulai berkuasa, perlahan-lahan meninggalkan ideologi pemerintahan ayahnya.
 
Untuk itu, rezim Korea Utara berfokus pada mewujudkan pencapaian yang dapat langsung terlihat, seperti pembangunan perumahan dan fasilitas pengasuhan anak.
 
Namun situasi perekonomian negara itu semakin memburuk.
 
Sejak 2017, saat Korea Utara mengumumkan penyelesaian pencapaian kemampuan senjata nuklir, pertumbuhan ekonomi negara itu mengalami resesi. Pertumbuhan ekonominya pada 2019 tampak mulai pulih, namun kembali jatuh pada 2020 saat pandemi COVID-19 mulai merebak.
 
Mulai tahun ini, Korea Utara melaksanakan rencana lima tahun pembangunan ekonomi untuk memulihkan perekonomian secara mandiri tanpa bantuan dari luar negeri.
 
Di sisi lain, Korea Utara tetap mencurahkan usaha untuk mengembangkan senjata strategis.
 
Setelah mengungkap daftar persenjataan yang telah dikembangkan selama lima tahun terakhir dalam Kongres kedelapan Partai Buruh pada Januari lalu, Korea Utara terus melanjutkan uji coba persenjataannya.
 
Oleh karena itu, diperkirakan bahwa Korea Utara akan melakukan uji senjata secara intensif pada paruh pertama tahun depan, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-110 mantan Pemimpin Kim Il-sung dan hari ulang tahun ke-80 mantan Pemimpin Kim Jong-il.
 
Sementara hubungan antar-Korea dan hubungan antara Korea Utara dan Amerika Serikat diperkirakan akan tetap menghadapi kebuntuan untuk beberapa waktu ke depan.
 
Sementara itu, penutupan perbatasan negara yang telah berlansung selama dua tahun terakhir diharapkan akan segera dilonggarkan sebagian untuk pengadaan barang kebutuhan sehari-hari dan bahan baku.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >