Korea Utara kembali meluncurkan sebuah rudal balistik pada Minggu (27/02) pukul 07.52 waktu Korea, di tengah perhatian global tengah terpusat pada konflik bersenjata di Ukraina.
 
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan satu buah rudal balistik ditembakan dari sekitar kawasan Sunan di Pyongyang, Korea Utara. Rudal tersebut terbang sekitar 300 kilometer dengan ketinggian maksimum 620 kilometer.
 
Proyektil itu diduga rudal balistik jarak menengah, mirip dengan rudal yang sebelumnya diluncurkan Korea Utara sebanyak dua kali pada 2017, yakni Pukgoksong-2, dan jarak jangkauan rudal tersebut lebih pendek dari Hwasong-12 yang ditembakan pada 30 Januari lalu. 
 
Pyongyang sebelumnya menangguhkan uji rudal selama Olimpiade Musim Dingin Beijing. Namun, sejumlah analisis mengenai peluncuran terbaru ini menunjukkan bahwa Korea Utara berniat meningkatkan tekanan terhadap Amerika Serikat (AS) yang sedang berupaya menangani krisis Ukraina.
 
Selain itu, peluncuran tersebut juga dilakukan dua minggu menjelang pemilihan umum presiden Korea Selatan 2022 yang akan berlangsung pada 9 Maret.
 
Profesor Yang Moo-jin mengungkapkan bahwa akibat berlanjutnya provokasi Korea Utara, diperkirakan ketegangan di Semenanjung Korea akan mencapai puncaknya pada April, saat latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS digelar, serta merupakan peringatan hari kelahiran pendiri Korea Utara, Kim Il-sung.
 
Adapun, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyampaikan keprihatinan yang mendalam kepada Pyongyang, sebagaimana peluncuran tersebut tidak pantas dilakukan, saat komunitas internasional tengah berupaya menanggapi invasi Rusia terhadap Ukraina.