Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

AS Pertimbangkan Pangkalan Militer di Korsel sebagai Kamp Pengungsi Afghanistan

Write: 2021-08-23 10:49:53

Thumbnail : YONHAP News

Puluan ribu orang warga Afghanistan masih terus berbondong-bondong berdatangan ke Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, pada hari Minggu (22/8). Warga yang putus asa memadati bandara untuk melarikan diri dari negara yang kembali dikuasai Taliban tersebut.
 
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menerima pengungsi Afganistan di pangkalan AS di luar negeri, termasuk Korea Selatan.

The Wall Street Journal melaporkan pada hari Sabtu (21/8) bahwa Washington kini tengah mengkaji langkah tersebut sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan pangkalan di Qatar, Bahrain, dan Jerman yang dipenuhi oleh pengungsi dari Afganistan.

Menurutnya, lokasi yang dipertimbangkan Washington antara lain pangkalan militer di Virginia, Indiana dan California di AS, serta pangkalan AS di luar negeri, seperti di Korea Selatan, Jepang, Jerman, Kosovo dan Italia.
 
Pasukan militer AS di Korea Selatan (USFK) menyatakan pihaknya masih belum menerima perintah Washington untuk menyediakan fasilitas penginapan sementara atau bantuan lainnya bagi mereka yang datang dari Afganistan.
 
Pemerintah AS sejauh ini telah mengevakuasi sebanyak 1.700 orang dari Afganistan, termasuk warga negara AS.
 
Sebanyak tujuh warga sipil Afganistan meninggal dunia di luar Bandara Kabul pada hari Minggu (22/08), saat ribuan orang berdesak-desakan dalam situasi yang semakin kacau dan memburuk akibat kendali pasukan Taliban yang semakin kuat.
 
AS dan Jerman menghimbau warga mereka agar tidak pergi ke Bandara Kabul demi keselamatan diri sendiri. 
 
Hingga saat ini, total 2 juta warga Afganistan telah meninggalkan negara itu.
 
Beberapa negara, seperti Uni Emirat Arab, Iran, dan Inggris menyampaikan kesediaan untuk menampung sementara para pengungsi dari Afganistan.
 
Sedangkan Yunani, Turki dan Pakistan telah memperketat wilayah perbatasan dengan membangun tembok pembatas dan melengkapi sistem pengintaian untuk menghalau arus pengungsi dari Afganistan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >