Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kandidat Calon Presiden dari Partai Berkuasa dan Oposisi Korsel untuk Pilpres 2022

Write: 2021-07-05 14:07:40

Thumbnail : YONHAP News

Dua kandidat calon presiden dari partai berkuasa Korea Selatan, Partai Demokrat, Chung Sye-kyun dan Lee Kwang-jae, telah memutuskan bersatu untuk pencalonan Chung sebagai calon presiden Korea Selatan dalam pemilihan umum 2022. 

Keputusan tersebut dibuat berdasarkan hasil survei publik dan jajak pendapat dari anggota partai. 

Chung mengatakan, "Mulai hari ini, kami berdua tidak hanya akan bekerja sama dalam langkah-langkah kebijakan ekonomi untuk masa depan, tetapi juga bersatu demi menciptakan inovasi dan integrasi politik."

Hingga kini, total delapan anggota partai akan bergabung dalam perlombaan untuk mewakili Partai Demokrat Korea dalam pemilihan presiden tahun depan. 

Sementara itu, kandidat lain dari Partai Demokrat, Lee Nak-yeon, pada hari Senin (05/07) secara resmi mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden melalui akun media sosialnya.  

Dengan mengusung slogan "negara yang melindungi hidupku", dia merilis tiga visi kampanyenya, yaitu diantaranya kesejahteraan baru dan negara yang kuat dalam hal budaya. 

Lee mengatakan, "Negara harus melindungi kehidupan setiap warga negara dari segala ancaman. Negara semestinya menjaga hidup saya. Saya akan melakukan hal itu."

Lee juga menekankan bahwa hingga 2030, dia akan bekerja agar secara bertahap seluruh masyarakat dapat hidup dengan status ekonomi kelas menengah.

Di sisi lain, kandidat calon presiden dari kubu oposisi, mantan Jaksa Agung Yoon Seok-yeol, akan bertemu dengan seorang profesor di Universitas Nasional Seoul yang dikenal menentang kebijakan bebas nuklir dari pemerintahan berkuasa saat ini.

Dalam pertemuan pada hari Senin (05/07), Yoon diperkirakan akan berbagi opini mengenai masalah kebijakan bebas nuklir dan cara-cara pemulihan industri pembangkit listrik tenaga nuklir.

Pada hari Selasa (06/07), Yoon dijadwalkan akan bertemu dengan para mahasiswa jurusan teknik nuklir di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) untuk mendengar pendapat mereka secara langsung.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >