Utusan nuklir dari Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) bertemu kembali untuk membahas kelanjutan dialog denuklirisasi dengan Korea Utara, di tengah latihan militer tahunan kedua negara sekutu yang sedang berlangsung. 
 
Ini merupakan pertemuan tatap muka pertama antara juru runding nuklir kedua negara dalam dua bulan terakhir. 
 
Ketua juru runding Korea Selatan, Noh Kyu-duk, mengatakan bahwa situasi terkini di sekitar Semenanjung Korea sangat sensitif, bahkan situasi politik global pun tidak stabil. Dikatannya, pertemuan kali ini diadakan pada waktu yang tepat dan memiliki arti signifikan.
 
Adapun, utusan khusus AS, Sung Kim, mengutarakan bahwa kunjungannya ke Seoul kali ini menunjukkan komitmen Washingon untuk tetap menjaga kerja sama erat dengan pemerintah Seoul di segala bidang yang berkaitan dengan Korea Utara.
 
Dalam pembicaraan kali ini, keduanya sepakat akan bersama mengupayakan agar kondisi di Semenanjung Korea dapat ditangani dengan stabil dan komunikasi bersama Korea Utara dapat segera dimulai kembali, termasuk pemulihan saluran komunikasi antar-Korea.
 
Sung Kim mengatakan usai pertemuan itu bahwa AS tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan tetap bersedia untuk mengadakan pertemuan dengan Korea Utara di mana saja dan kapan saja.
 
Noh mengatakan keduanya juga telah membahas cara kerja sama kemanusiaan dengan Korea Utara menyangkut pencegahan penularan virus COVID-19, termasuk bantuan kemanusiaan bagi Korea Utara melalui badan internasional.
 
Disamping itu, kepala utusan nuklir Rusia yang juga merupakan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Igor Morgulov, telah tiba di Seoul pada hari Sabtu (21/08) lalu.
 
Morgulov akan mengadakan serangkaian pertemuan dengan Kim pada hari Senin (23/8) dan bersama Noh pada hari Selasa (24/8).