Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Bahan Makanan untuk Militer Korsel Dipasok dengan Sistem Kompetitif Mulai 2025

Write: 2021-10-14 15:13:46

Thumbnail : YONHAP News

Sistem penyediaan makanan untuk pasukan militer yang sempat diperdebatkan akan diubah.

Selain membuat menu makanan berdasarkan kesukaan para prajurit, pihak militer menerapkan pasokan bahan makanan dengan sistem persaingan.

Mulai tahun 2025, semua bahan makanan akan dipasok melalui sistem tersebut, namun para petani yang memasok hasil pertanian ke pihak militer menentang keputusan itu.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengumumkan rencana komprehensif untuk meningkatkan penyediaan makanan untuk pasukan militer dengan mencerminkan pendapat para prajurit dalam pembuatan menu makanan dan pemasokan bahan makanan secara kompetitif.

Kontrak dengan para pemasok, termasuk koperasi pertanian, perikanan, dan peternakan, yang ada akan dipertahankan selama tiga tahun mulai tahun depan, kemudian jumlahnya akan dikurangi secara berangsur-angsur sehingga akhirnya semua bahan makanan dipasok dengan sistem pemasokan yang kompetitif setelah tahun 2025. 

Jika koperasi tersebut sanggup memenuhi persyaratan dan permintaan pihak militer ke depannya, maka pihak militer akan mendahulukan mereka untuk memasok bahan makanan bagi prajurit.

Saat ini bahan makanan untuk prajurit dipasok oleh beberapa koperasi pertanian, perikanan, dan peternakan berdasarkan perjanjian dengan Kementerian Pertahanan pada tahun 1970.

Pihak militer mengatakan cara itu dilakukan untuk menjaga pasokan yang stabil, namun bahan makanan yang disediakan dengan cara tersebut tidak memuaskan para prajurit yang saat ini yang telah merasakan penyajian makanan berkualitas secara gratis semasa mereka bersekolah.

Menurut rencana Kementerian Pertahanan tersebut, untuk mengurangi beban orang yang memasak di setiap pasukan, pihak militer akan memperbanyak jumlah tenaga kerja untuk memasak, memperbarui peralatan masak, dan memperkuat tanggung-jawab para pejabat yang bertugas menyediakan makanan bagi para prajurit.

Kementerian Pertahanan menjelaskan bahwa rencana tersebut dilakukan untuk mengutamakan kesejahteraan prajurit dan militer yang memiliki hak untuk memilih bahan makanan.

Akan tetapi, para petani yang memasok hasil pertanian ke militer menentang rencana kementerian itu karena mengkhawatirkan akan terjadinya ketidakstabilan pasokan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >