Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengungkapkan rasa kekesalannya secara langsung atas Dewan Keamanan PBB yang mengadakan rapat soal peluncuran satelit mata-mata militer Korea Utara.
Kim bersikeras Dewan Keamanan yang memasalahkan pelaksanaan hak kedaulatan atas permintaan Amerika Serikat (AS) menodai semangat Piagam PBB.
Dia menegaskan, pihaknya akan terus melakukan peluncuran satelit mata-mata militer dan melawan AS serta sekutunya dengan keras sampai mereka mengakui kesalahannya.
Sementara itu, Korea Utara dengan keras mengkritik Organisasi Maritim Internasional (IMO) yang mengadopsi resolusi untuk mengecam peluncuran rudal Korea Utara untuk pertama kalinya.
Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA) mengatakan bahwa, pihaknya menganggap pengadopsian IMO sebagai pendapat resmi bahwa Korea Utara tidak perlu lagi memberitahukan terlebih dulu peluncuran satelit, sehingga IMO menyadiakan tindakan penanggulangan sendiri.
Sementara itu, Ketua Divisi Hubungan Masyarakat Kepala Staf Gabungan (JCS) Lee Seong-jun dalam pengarahan media pada hari Senin (05/06) menuturkan bahwa, pengangkatan serpihan proyektil Korea Utara sedang mengalami kesulitan karena arus laut dan jarak pandang yang kurang mendukung di lokasi, maka beberapa kapal dan pesawat milik angkatan laut dioperasikan untuk pengangkatan itu.
Otoritas militer menyampaikan pengangkatan dijalankan dengan mengutamakan keselamatan prajurit dan belum ada bagian, serpihan, atau komponen proyektil yang dikonfirmasikan selain benda yang diperkirakan merupakan sebagian propelan dari tahap kedua.