ⓒ KBS 

Dalam hal perawatan kesehatan, Korea Utara menekankan pengobatan gratis, sistem satu dokter yang diberi tanggung jawab menjaga kesehatan sejumlah rumah tangga di suatu wilayah, dan sistem pengobatan tradisional Korea yang di negara itu dikenal sebagai pengobatan Koryo. Pelayanan kesehatan gratis memang menjadi hal yang paling dibanggakan Korea Utara. 

Diperkenalkan pada awal 1950-an, sistem ini diterapkan sepenuhnya pada thaun 1960-an. Namun, sistem ini tampak menunjukkan keterbatasan dalam masa kesulitan ekonomi ekstrem pada 1990-an. Demikian rumah sakit pun mengalami kesulitan, sebagaimana banyak rumah sakit terpaksa ditutup karena negara bahkan tidak dapat menyediakan pasokan medis dasar, seperti antibiotik, glukosa dan larutan garam. Sejak Korea Utara memberlakukan reformasi ekonomi pada Juli 2002, biaya telah dikenakan atas sebagian pasien untuk beberapa layanan kesehatan, meski negara tersebut masih mengklaim penerapan sistem pelayanan kesehatan gratis. 

Terlihat bahwa Korea Utara mengatur sistem pelayanan kesehatan yang sistematis berdasarkan hukum. Namun pada kenyataannya, fasilitas dan perbekalan medis sama sekali tidak memadai. Terlebih lagi, pelayanan kesehatan gratis yang sangat dibanggakan Korea Utara hanya berlaku untuk para pejabat tinggi. Layanan kesehatan untuk masyarakat umum sangat bervariasi, tergantung pada status sosial dan tingkat ekonomi mereka. 

Bahkan, rumah sakit terbaik semuanya berlokasi di Pyongyang. Rumah sakit di provinsi-provinsi di Korea Utara jauh tertinggal dari yang ada di Pyongyang dalam hal kualitas peralatan dan layanan kesehatan. Karena itu, Korea Utara sudah mengoperasikan sistem perawatan secara jarak jauh, di mana rumah sakit di ibu kota terhubung dengan rumah sakit di daerah lain melalui komunikasi video. Korea Utara berencana untuk memperluas pelayanan dan penanganan kesehatan jarak jauh ini. Meski begitu, sulit bagi negara itu untuk menyelesaikan disparitas atau kesenjangan penyediaan layanan kesehatan melalui sistem ini saja.