Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Mengenal Korea Utara

Metro Pyongyang

2021-03-11

ⓒ YONHAP News

Di Pyongyang, jalur kereta bawah tanah pertama, yakni Jalur Chollima dibuka pada September 1973. Dengan panjang keseluruhan 34 kilometer, Metro Pyongyang memiliki dua jalur dan 17 stasiun. Tapi satu stasiun, yaitu stasiun Kwangmyong, ditutup karena dekat Istana Matahari Kumsusan di mana jenazah dua mantan pemimpin Kim Il-sung dan Kim Jong-il dimakamkan. Selang waktu keberangkatan kereta setiap 5 menit pada waktu sibuk dan kereta tersedia setiap 15–30 menit di luar jam sibuk. Tarif tiket kereta bawah tanah adalah 2 won Korea Utara sebelum tahun 2000-an tetapi tarifnya naik menjadi 5 won saat ini. Nama dari beberapa stasiun kereta bawah tanah berarti Unifikasi, Pembebasan dan Kemenangan yang melambangkan pencapaian revolusioner negara. 


Untuk menggunakan Metro Pyongyang, penumpang membeli tiket dan melewati pintu putar sebelum naik eskalator menuju peron. Eskalatornya sangat panjang dan curam sepertinya rel kereta gunung. Selain sebagai sarana transportasi, sistem kereta bawah tanah Pyongyang memiliki tujuan lain seperti bunker untuk melindungi penduduk lokal dari serangan dari luar. Stasiun kereta bawah tanah di Pyongyang didekorasi dengan sangat mewah. Disebutnya oleh warga setempat sebagai "istana bawah tanah", Metro Pyongyang menyajikan tontonan unik bagi wisatawan asing. Metro Pyongyang mendapatkan pujian tertinggi atau skor nilai tertinggi di antara berbagai lokasi wisata di Korea Utara. 


Sejak Januari 2016, Korea Utara telah menggunakan kereta api buatan dalam negeri. Kereta modern dilengkapi dengan layar TV dan tempat duduk plastik yang mengkilap dan luas untuk menandai perubahan besar dalam budaya kereta bawah tanah di Korea Utara. Tentunya Korea Utara menginvestasikan banyak uang untuk sistem kereta bawah tanahnya. Tampaknya Metro Pyongyang adalah alat transportasi penting bagi warga setempat, sekaligus salah satu kebanggaan negara Korea Utara.   

Berita Terbaru