ⓒ Getty Images Bank

Seorang pria Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan pada tahun 2017, kembali ke negara komunis itu pada bulan Juli lalu. Setelah kasus tersebut terkuak, perhatian tertuju pada beberapa pembelot yang memilih untuk kembali ke Korea Utara. Dilaporkannya bahwa sekitar 29 orang pembelot Korea Utara telah kembali ke Korea Utara sejak tahun 2012 ketika pemimpin Kim Jong-un berkuasa. Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa ada total sebelas pembelot Korea Utara yang kembali ke Korea Utara sejak tahun 2015, berdasarkan laporan media Korea Utara selama lima tahun terakhir.

Bahkan jika para pembelot memutuskan untuk kembali melintasi perbatasan ke Korea Utara, hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Dari tahun 2015 hingga September tahun lalu, tercatat ada 12 orang pembelot Korea Utara yang mencoba untuk kembali ke Korea Utara tetapi berakhir gagal dan sudah menerima hukuman karena melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional Korea Selatan. Di rezim Kim Jong-un saat ini, mereka dikirim ke kamp kerja paksa atau dieksploitasi sebagai alat propaganda. Mereka menerima hukuman, meskipun mungkin tidak terlalu keras karena mereka tetap dianggap sebagai "pengkhianat".

Setelah seorang pria pembelot Korea Utara dilaporkan kembali ke Korea Utara baru-baru ini, muncul seruan bahwa pemerintah Korea Selatan harus meningkatkan sistem penanganan bagi pembelot Korea Utara. Menurut seorang anggota parlemen, 33.670 orang warga Korea Utara telah membelot ke Korea Selatan hingga akhir Juni 2020, tetapi sebanyak 900 orang dari antara mereka yang masih tidak diketahui keberadaannya.