ⓒYONHAP News

Korea Selatan dan Korea Utara telah menggelar pertemuan tingkat tinggi di Panmunjoem pada tanggal 13 Agustus dan sepakat untuk mengadakan KTT antar-Korea ke-3 di Pyongyang bulan September mendatang.

Dalam laporan untuk media yang diumumkan seusai pertemuan di Panmunjeom tersebut, kedua pihak menyatakan akan memeriksa pelaksanaan Deklarasi Panmunjeom dan membicarakan beberapa isu terkait.

Meskipun demikian, kedua pihak belum mencapai kesepakatan dalam menetapkan jadwal KTT ke-3 secara rinci.

Juru Bicara Cheongwadae Kim Eui-kyum dalam pengarahan pada hari itu mengatakan, jika mempertimbangkan kondisi saat itu, pertemuan puncak negara tersebut kemungkinan diadakan pada awal bulan September.

Kondisi yang disebut Kim ditafsirkan sebagai Hari Peringatan Pendirian Pemerintahan Korea Utara pada tanggal 9 September. Selain itu, pada akhir bulan September akan diadakan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jika mempertimbangkan kedua acara itu, KTT antar-Korea kemungkinan besar diadakan antara tanggal 11-14 September.

Jika dua Korea berhasil melaksanakan KTT ke-3, hal tersebut diharapkan mampu memberikan motivasi pada perundingan denuklirisasi Korea Utara dan AS yang sedang mencapai kebuntuan.

AS meminta Korea Utara melakukan denuklirisasi terlebih dahulu sedangkan Korea Utara meminta deklarasi penghentian perang untuk menjamin keamanan negaranya.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memandang deklarasi penghentian perang sebagai tahap pertama untuk proses denuklirisasi dan telah berkali-kali menekankan bahwa deklarasi penghentian perang seharusnya dilaksanakan pada tahun ini.

Oleh karena itu, isu utama dalam KTT antar-Korea yang ke-3 adalah deklarasi penghentian perang. Selain itu, pelaksanaan deklarasi Panmunjeom juga akan dibahas dalam kesempatan yang sama karena Korea Utara terus mengungkapkan rasa puas atas hal tersebut.

Apabila pertemuan Moon Jae-in dan Kim Jong-un di Pyongyang berhasil, Presiden Moon diperkirakan akan menemui Trump di AS untuk memberi pemahaman tentang deklarasi penghentian perang dan pelemahan sanksi terhadap Korea Utara.

Jika skenario tersebut dapat berjalan dengan lancar, sidang umum PBB pada bulan September akan menjadi kesempatan baik untuk mengumumkan penghentian perang.