Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

Harapan untuk Pemulihan Hubungan Antar-Korea

Isu Sepekan2020-11-07

ⓒYONHAP News

Menteri Unifikasi Korea Selatan, Lee In-young pada tanggal 4 November lalu, mendesak Korea Utara untuk kembali mengaktifkan saluran komunikasi antar-Korea. Itu merupakan satu dari tiga usulan yang disampaikannya dalam upacara pembukaan Pusat Dukungan Pariwisata Panmunjeom.


Lee menyebutkan bahwa saluran komunikasi antar-Korea merupakan landasan untuk pemulihan hubungan antar-Korea. Ia juga berharap untuk memulihkan atau kembali mengoperasikan saluran komunikasi di Panmunjeom dan kantor penghubung antar-Korea dalam waktu dekat.


Lee juga mengusulkan reuni keluarga terpisah antar-Korea dan perjalanan bebas antara masyarakat kedua Korea di dalam Panmunjeom. Menurutnya, jika sulit untuk melakukan reuni keluarga terpisah akibat COVID-19, maka pertemuan itu harus dilakukan secara virtual atau lewat surat.


Lee juga mengatakan, apabila perjalanan bebas di dalam Panmunjeom yang merupakan zona demiliterisasi dimungkinkan, maka “perdamaian kecil” di area itu ke depannya dapat berkembang menjadi “perdamaian besar”.


Panmunjeom tanpa senjata terwujud sesuai kesepakatan militer antar-Korea pada tahun 2018 sehingga orang-orang awam kini dapat mengunjungi Panmunjeom. Namun tur ke Panmunjeom itu dihentikan karena penyebaran virus flu babi Afrika (African Swine Flu, ASF) sejak Oktober tahun lalu, yang kemudian terus dihentikan akibat COVID-19.


Panmunjeom adalah lokasi bersejarah yang merupakan tempat pertemuan untuk gencatan senjata Perang Korea. Selain itu, Panmunjeom berfungsi sebagai tempat pertemuan antar-Korea. Selama ini, 376 kali pertemuan antar-Korea telah diadakan di Panmunjeom dan pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara saling melintasi Garis Demarkasi Militer dengan berjabat tangan satu sama lain pada tahun 2018 lalu. Pada tahun 2019, pemimpin dua Korea dan Amerika Serikat juga sempat saling bertemu di Panmunjeom.


Akan tetapi, dialog antar-Korea terputus dan Korea Utara memutus semua saluran komunikasi antar-Korea sejak dialog Korea Utara dan AS berakhir tanpa kesepakatan.


Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mencoba untuk memulihkan dialog antar-Korea dengan isu kolaborasi pencegahan COVID-19, tetapi Korea Utara tidak memberikan tanggapan apapun.


Akan tetapi, Lee optimis sikap Korea Utara akan berubah sesuai dengan agenda politik baik di dalam maupun luar negerinya, seperti hasil pemilihan presiden AS dan kongres Partai Buruh Korea yang direncanakan pada Januari tahun depan.


Lee menegaskan pihaknya sedang bersiap untuk memajukan proses perdamaian Semenanjung Korea dalam kondisi apapun.

Berita Terbaru