Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

Korsel Gerakkan Barter Antar-Korea dari Swasta

Isu Sepekan2020-08-08

ⓒ YONHAP News

Kementerian Unifikasi Korea Selatan tengah meninjau perizinan barter gula Korea Selatan dengan minuman keras Korea Utara yang sedang digerakkan oleh pihak swasta. Barter itu menarik perhatian karena ada kemungkinan mencairkan hubungan dua Korea yang tengah membeku.


Adapun aktor utama proyek barter ini adalah Koperasi Pertanian Unifikasi Korea Selatan. Koperasi ini menyampaikan pihaknya telah menandatangani kontrak barter dengan sebuah Perusahaan Perdagangan Ginseng Korea di Gaeseong lewat mediasi sebuah perusahaan China pada akhir Juni lalu. Selain minuman keras; kue, permen, minuman, dan makanan kesehatan dari Korea Utara juga turut menjadi obyek barter tersebut.


Pada awalnya, pihak Korea Selatan membayar harga komoditi dengan uang tunai, tapi akhirnya memilih bentuk barter karena sanksi masyarakat internasional terhadap Korea Utara.


Jika Kementerian Unifikasi Korea Selatan memberikan izinnya, barter itu kemudian akan diadakan di China mengingat mediatornya adalah perusahaan China.


Barter antar-Korea merupakan salah satu gagasan Menteri Unifikasi baru Korea Selatan, Lee In-young untuk memperbaiki hubungan dua Korea. Dalam rapat dengar pendapat sebelum dirinya dilantik, ia menegaskan perlunya ‘perdagangan kecil’ berupa barter dan kolaborasi kemanusiaan. Ini diperlukan untuk membuat landasan pemulihan hubungan antar-Korea, dimana melanjutkan kesempatan berdialog melalui ‘perdagangan kecil yang manusiawi dan bersifat non-politik’.


Jika kontrak barter itu akhirnya diizinkan, komoditi Korea Utara akan masuk ke Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir. Terhitung sejak diterapkannya sanksi mandiri Korea Selatan terhadap Korea Utara atas insiden tenggelamnya kapal Cheonan pada 2010 lalu. Sanksi satu dekade silam itu menyatakan, tenggelamnya kapal Cheonan adalah bentuk provokasi Korea Utara dalam menyerang Korea Selatan. Sanksi ini kemudian menghentikan seluruh pertukaran dan kerja sama antar kedua Korea, kecuali Kawasan Industri Gaeseog dan bantuan untuk balita Korea Utara.


Namun demikian, belum dapat diyakini barter seperti itu memungkinkan perbaikan dan pemulihan hubungan antar-Korea secara langsung. Karena, meski inisiatif ini dianggap positif karena pihak Korea Utara menandatangani surat kontrak, tapi negara komunis itu tengah sering melakukan perbuatan tak terduga baru-baru ini.

Berita Terbaru