Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Berita Utama

Adik Perempuan Kim Jong-un Kritik 'Inisiatif Berani' Presiden Yoon

Warta Berita2022-08-19
Adik Perempuan Kim Jong-un Kritik 'Inisiatif Berani' Presiden Yoon

Kim Yo-jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang juga memiliki kekuasaan politik, mengkritik keras "inisiatif berani" Presiden Yoon untuk Pyongyang, mengatakan bahwa Korea Utara tidak akan menanggapi tawaran tersebut. 

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Rodong Sinmun, corong partai berkuasa Partai Buruh Korea Utara, pada hari Jumat (19/08) menyebut bahwa Pemimpin Kim menilai inisiatif Presiden Yoon yang berfokus pada keuntungan ekonomi sebagai imbalan denuklirisasi adalah "puncak kebodohan", dan meyakinkan negaranya bahwa pihaknya tidak akan menerima kesepakatan tersebut.

Kim mengklaim inisiatif tersebut bukan inisiatif baru melainkan kebijakan yang sama dengan yang ditawarkan di bawah pemerintahan Lee Myung-bak, yang disebutnya merupakan bentuk konfrontasi antar-Korea.

Dia mengatakan bahwa asumsi mengenai inisiatif Korea Selatan yang baru terhadap langkah denuklirisasi Korea Utara adalah salah, menambahkan bahwa pemerintahan Yoon tampak tidak mengetahui hal itu.

Kim juga menuduh pemimpin Korea selatan secara tidak tahu malu melaksanakan apa yang disebutnya sebagai latihan perang, setelah mengusulkan inisiatif tersebut. Pernyataan ini tampak merujuk pada latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat Ulchi Freedom Shield yang akan digelar mulai minggu depan.

Presiden yoon menyampaikan kebijakan terhadap Korea Utara dalam pidato Hari Kemerdekaan pada hari Senin (15/08), menjanjikan program pasokan makanan skala besar dan bantuan ekonomi jika Korea Utara menghentikan pengembangan senjata nuklirnya dan mengambil langkah nyata menuju denuklirisasi.

Menanggapi pernyataan tersebut, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan penyesalan mendalam atas penolakan Pyongyang terhadap "inisiatif berani" yang ditawarkan untuk mendukung perkembangan Korea Utara dengan imbalan denuklirisasi.

Namun demikian, juru bicara Kantor Kepresidenan mengatakan pihaknya berjanji akan bersabar untuk membujuk rezim Korea Utara, serta mengatakan kritik dan distorsi fakta seperti itu tidak akan membantu rezim Korea Utara maupun upaya pencapaian perdamaian di Semenanjung Korea.

Dia mendesak Pyongyang mempertimbangkan secara serius proposal Seoul terkait perdamaian Semenanjung Korea, hubungan antar-Korea, dan masa depan rezimnya.

[Photo : YONHAP News]

Berita Terbaru