Upacara pengukuhan tim atlet Korea Selatan untuk Olimpiade Musim Dingin PyeongChang digelar pada hari Rabu (24/1/2018) di Seoul. Upacara yang diikuti 190 atlet dan ofisial juga dihadiri Perdana Menteri Lee Nak-yon, Wakil Kedua Menteri Kebudayaan Olahraga dan Pariwisata Roh Tae-kang, Kepala Komite Olahraga dan Olimpiade Korea Lee Ki-heung, para pemegang medali emas, untuk menyemangati tim Korea Selatan. Bendera tim Korea Selatan saat upacara pengukuhan dibawa atlet bobsleigh Won Yoon-jong. Namun, Komite Olahraga dan Olimpiade Korea menyatakan Won bukan atlet yang akan membawa bendera Semenanjung Korea saat dua tim Korea masuk bersama-sama dalam parade atlet.
Korea Selatan dan Korea Utara menyepakati untuk menampilkan pemegang bendera tim masing-masing saat dua tim Korea masuk bersama-sama dalam parade atlet. Berdasarkan 9 kali pengalaman saat masuk bersama-sama di masa lalu, atlet putra Korea Selatan dan atlet putri Korea Utara sama-sama membawa bendera Semenanjung Korea dalam defile atlet. Hingga tgl. 22 Januari, 146 orang atlet Korea Selatan dipastikan maju ke Olimpiade Musim Dingin PyeongChang. Jika menambahkan jumlah ofisial, maka kontingen nasional Korea Selatan akan melebihi 250 orang. Para atlet akan masuk ke Perkampungan Atlet PyeongChang pada tgl. 8 Februari.
Tim nasional Korea Selatan menargetkan untuk menempati urutan ke-4 dengan 8 medali emas, 4 medali perak, dan 8 medali perunggu. Prestasi terbesar tim Korea Selatan di Olimpiade Musim Dingin adalah Olimpiade Vancouver tahun 2010 dengan menempati urutan ke-5. Olimpiade Musim Dingin PyeongChang digelar di dalam negeri Korea Selatan, sehingga diperkirakan tim Korea Selatan bisa mendapatkan hasil yang luar biasa dengan 8 medali emas.
Rombongan pemeriksa pendahuluan Korea Selatan berangkat ke Gunung Geumgangsan pada pagi hari Selasa (23/1/2018) untuk jadwal kunjungan 3 hari 2 malam. Mereka akan memeriksa tempat latihan bersama bagi atlet ski di Tempat Permainan Ski Masikryong, dan tempat pementasan budaya gabungan dua Korea di Gunung Geumgangsan.
Sebanyak 12 orang anggota rombongan masuk ke Korea Utara melalui jalur darat setelah melintasi garis demarkasi militer. Jalur darat yang ditutup setelah pariwisata ke Geumgangsan dihentikan pada tahun 2008, dibuka untuk pertama kali dalam waktu 2 tahun 3 bulan, atau setelah acara reuni keluarga terpisah dilangsungkan di Geumgangsan pada bulan Oktober tahun 2015.
Untuk agenda pertama, mereka meninjau fasilitas pementasan di Geumgangsan, selanjutnya menuju Tempat Permainan Ski Masikryeong yang merupakan lokasi latihan bersama bagi atlet ski dua Korea untuk memeriksa lokasi termasuk tempat penginapan bagi atlet Korea Selatan, lapangan terbang Galma, dll.
Rombongan pemeriksa pendahuluan akan kembali ke Korea Selatan pada tgl. 25 Januari mendatang.
Sementara, rombongan pemeriksa pendahuluan Korea Utara yang beranggotakan 8 orang akan datang ke Korea Selatan untuk memantau fasilitas stadion dan tempat penginapan untuk olimpiade.
Rombongan pemeriksa pendahuluan yang dipimpin oleh ketua orkes Samjiyon, Hyon Song-wol mengelilingi tempat pementasan di Seoul pada hari kunjungan ke-2, hari Senin (22/1/2018).
Rombongan yang menunjungi kota Gangneung dengan melewati garis perbatasan militer pada hari Minggu kemarin, tiba di Seoul dengan naik kereta cepat KTX pada hari Senin pagi.
Setelah jamuan makan siang di Hotel Lotte Jamsil, rombongan kesenian Korea Utara mengelilingi sejumlah tempat pementasan di Seoul.
Korea Utara diramalkan akan memilih jadwal dan tempat pementasan sesuai dengan hasil pemeriksaan kali ini.
Rombongan kesenian Korea Utara yang terdiri dari 140 anggota Orkes Samjiyon, akan mengadakan pementasan di Seoul dan kota Gangneung, Provinsi Gangwon.
Rombongan pendahuluan kembali ke Korea Utara lewat jalan darat pada hari Senin malam (22/1/2017) setelah menyelesaikan makan malam.
Sementara itu, rombongan pendahuluan dari pihak Korea Selatan akan berangkat ke Korea Utara pada hari Selasa besok (23/1/2018).
Selama 3 hari, rombongan tersebut akan meninjau fasilitas untuk latihan bersama di tempat permainan ski Masikryong, tempat pementasan budaya gabungan dua Korea di Gunung Geumgangsan, dan lainnya.
Kantor kepresidenan Korea Selatan mencoba menghilangkan kekhawatiran atas dibentuknya tim hoki putri antarKorea, dengan menegaskan partisipasi Korea Utara akan berkontribusi bagi kesuksesan Olimpiade PyeongChang.
Sekretaris Kantor Kepresidenan urusan Pers Yoon Yong-chan, hari Minggu (21/1/2018) menyatakan pemerintah sedang dan akan mendengarkan dengan hati-hati keprihatinan dari beberapa media dan partai politik terkait proses keikutsertaan Korea Utara dalam Olimpiade.
Yoon mengatakan pemerintah akan berupaya sekerasnya untuk meminimalkan dampak negatif yang dialami setiap atlet Korea Selatan sejalan dengan pembentukan tim hoki wanita gabungan antarKorea.
Menurutnya keikusertaan Korea Utara akan membuat ajang internasional itu dapat diselenggarakan secara damai.
Sementara itu, partai berkuasa, Partai Demokrat Korea mendesak partai oposisi bekerjasama untuk mewujudkan semangat Olimpiade yang damai dan membangun rekonsiliasi.
Namun, partai oposisi Partai Kebebasan Korea menuduh pemerintahan Moon Jae-in mengumumkan 'Olimpiade Pyongyang' bukan PyeongChang.
Dikatakan, jika Korea Utara merampungkan pembangunan nuklir dan kembali melakukan provokasi, menyusul perdamaian sementara, maka Presiden Moon akan menjadi orang paling berdosa dalam sejarah.
Obor Olimpiade Musim Dingin PyeongChang tiba di Provinsi Gangwon pada hari Minggu (21/1/2018) dimana ajang olahraga sedunia tersebut akan digelar pada bulan Februari.
Obor Olimpiade memulai estafet obor di lokasi penggelaran Olimpiade, 82 hari setelah mulai melakukan perjalanan keliling negeri pada tgl. 1 November tahun lalu dari Incheon.
Tujuan pertama estafet obor di Provinsi Gangwon, adalah wilayah ujung utara, kabupaten Cheolwon dan terus dibawa berlari ke kota Hwacheon, termasuk sekitar lokasi penggelaran festival ikan pada Senin (22/1/2018).
Hingga tgl. 9 Februari mendatang, sebanyak seribu 2 ratus pelari akan ikut serta dalam membawa Obor Olimpiade dengan mengelilingi seluruh penjuru Provinsi Gangwon sejauh 818 kilometer.
Rombongan kesenian Korea Utara yang direncanakan akan mengadakan pementasan di Seoul dan Gangneung selama Olimpiade Musim Dingin PyeongChang, akan pindah ke Seoul pada hari Senin (22/1/2018) setelah memeriksa fasilitas terkait di kota Gangneung pada hari Minggu (21/1/2018).
Rombongan pendahuluan yang dipimpin ketua orkes Samjiyon, Hyon Song-wol akan membahas tentang jadwal dan isi pementasan bersama dengan pihak Korea Selatan setelah memeriksa tempat pementasan di Seoul. Setelah itu, mereka akan kembali ke Korea Utara hari ini lewat jalur darat.
Rombongan ini memulai jadwal selama 1 malam 2 hari setelah tiba di Korea Selatan pada hari Minggu (21/1/2018).
Mereka masuk ke Korea Selatan melewati jalan darat jalur Laut Barat yang dulu selalu digunakan pebisnis Korea Selatan ketika masuk ke Kompleks Industri Gaeseong di Korea Utara, kemudian naik kereta cepat KTX di Stasiun Seoul, lalu pindah ke kota Gangneung.
Sementara itu, rombongan pendahuluan dari pihak Korea Selatan akan berangkat ke Korea Utara pada hari Selasa besok (23/1/2018).
Selama 3 hari, rombongan tersebut akan meninjau fasilitas untuk latihan bersama di tempat permainan ski Masikryong, tempat pementasan budaya gabungan dua Korea di Gunung Geumgangsan, dan lainnya.
Bobsleigh, Skeleton, dan Luge merupakan pertandingan dengan kecepatan dengan meluncur di atas salju. Ketiga cabang olahraga ini dinilai berdasarkan kecepatan waktu dengan cara para atlet meluncur paling cepat pada trek yang ditentukan dan kecepatannya paling cepat 130-150 kilometer per jam.
Bobsleigh merupakan olahraga musim dingin dengan kereta khusus mirip dengan mobil, satu tim terdiri dari dua atau empat pemain. Dalam Olimpiade Musim Dingin PyeongChang para atlet bersaing untuk merebut 3 medali emas.
Luge dan Skeleton hampir sama. Posisi Luge adalah terlentang dengan kaki di bagian depan sementara pemain Skeleton merebahkan diri di sebuah papan lalu dalam posisi tengkurap meluncur di lintasan. Jarak trek Skeleton lebih panjang daripada Luge, tapi Luge lebih cepat daripada Skeleton. Untuk Skeleton tersedia 2 medali emas dan untuk Luge tersedia 4 medali emas.
Cabang olahraga meluncur di atas salju persis sama dengan tanah kosong bagi Korea Selatan. Luge pertama kali dimasukkan pada tahun 1994, Skeleton dimasukkan pada tahun 2005, dan Bobsleigh masuk pada tahun 2003 di Korea Selatan. Pada awalnya Korea Selatan tidak memiliki lapangan khusus sampai berlatih di atas jalan aspal. Pada Olimpiade Musim Dingin Salt Lake City tahun 2002 tim Skeleton Korsel menduduki peringkat ke-20 dan pada Olimpiade Musim Dingin Vancouver 2010 tim Bobsleigh Korsel menduduki peringkat ke-19. Prestasi itu terbagus bagi atlet asal Asia dalam sejarah olimpiade musim dingin.
Untuk Olimpiade PyeongChang Korea Selatan mengikuti tiga cabang olahraga ini. Yun Sung-bin yang memegang posisi pertama di dunia dan Kim Ji-soo akan bertanding di cabang Skeleton. Won Yun-jong dan Seo Yeong-woo akan bertanding di cabang Bobsleigh. Aileen Frisch yang menjadi warga negara Korea Selatan dari Jerman diperhatikan sebagai pemain andalan di cabang Luge.
Pemain Skeleton Yun Sung-bin telah berhasil meraih 5 medali emas dan 2 medali perak di 7 kejuaraan dunia pada musim ini. Sebenarnya Yun masih mengejar pemain Martins Dukurs dari Latvia, yang merupakan juara dunia di cabang Skeleton hingga musim lalu. Namun, ia mengalahkan Martins dengan 5 kali menang dan 2 gagal di musim ini.
Terknik meluncur Yun Sung-bin sudah mantap. Jika Yun meraih medali di Olimpiade PyeongChang, medali itu menjadi yang pertama di cabang meluncur dalam sejarah Korea Selatan maupun Asia. Selain Yun, Won Yun-jong dan Seo Yeong-woo juga merupakan pemain Bobsleigh di kelas internasional. Mereka sempat menjadi juara dunia di tahun 2016 lalu. Jadi, diharapkan hasil baik di cabang Bobsleigh.
Cabang olahraga meluncur Korea Selatan ini berkembang pesat dalam waktu singkat karena 3 unsur, yaitu, potensi atlet, dan lingkungan, serta keuangan. Sesuai dengan penyelenggaraan Olimpiade PyeongChang disediakan lapangan latihan dan lapangan pertandingan dan juga mengundang pelatih terkenal dari luar negeri.
Jerman paling kuat di cabang Luge. Felix Loch menargetkan medali emas yang ketiganya di nomor tunggal pria Luge. Selain itu, Siva Keshavan dari India pun perlu diperhatikan. Olimpiade PyeongChang merupakan panggung ke-6 baginya. Untuk cabang Bobsleigh, pasangan Justin Kripps - Jessi Lumsden dari Kanada dan pasangan Friedrich - Margis dari Jerman adalah yang diperhatikan oleh pasangan Won Yun-jong dan Seo Yeong-woo dari Korea Selatan.
(Photo : Yonhap)
Obor Olimpiade Musim Dingin PyeongChang, mulai dibawa berlari secara estafet pada hari Minggu (21/1/2018) di Provinsi Gangwon, dimana pesta olahraga musim dingin sedunia akan berlangsung pada bulan depan. Demam dan semangat Olimpiade semakin memanas ditengah estafef obor yang telah mengelilngi seluruh negeri sejak tgl. 1 bulan November lalu.
Perjalanan estafet obor keliling Provinsi Gangwon dimulai dari sebuah tempat yang menjadi tempat pertempuran sengit pada saat Perang Korea sekitar wilayah Cheolwon dengan membawanya dengan sepeda. Obor yang dibawa dengan bersepeda menunjukkan impian untuk mewujudkan nilai-nilai Olimpiade bersama Korea Selatan dan Korea Utara seperti dua roda sepeda.
Obor Olimpiade yang telah dibawa berlari sejauh 16 kilometer di zona demiliterisasi, terus melakukan perjalanan keliling dengan dibawa pelari masyarakat umum. Estafet obor akan mengelilingi 18 kota dan kabupaten dalam Provinsi Gangwon hingga tgl. 9 Februari.
Estafet obor Olimpiade semakin meningkatkan demam penggelaran Olimpiade PyeongChang dengan berlari ke seluruh penjuru negeri Korea Selatan. Sejauh ini ekspektasi atau pertanda atas kesuksesan Olimpiade PyeongChang semakin menjadi nyata. Sebelumnya muncul kekhawatiran terkait keamanan, dengan diangkatnya kemungkinan penolakan keikutsertaan beberapa negara di Olimpiade PyeongChang, Korea Selatan. Namun hingga kini tidak ada negara yang berniat tidak akan mengirim atlet mereka. Terlebih lagi, Olimpiade PyeongChang diperkirakan bisa membuat pencapaian dalam jumlah negara peserta terbanyak dalam sejarah Olimpiade Musim Dingin.
Rusia yang dilarang partisipasi di Olimpiade akibat kasus doping telah menyatakan keikutsertaan para atletnya dengan status atlet pribadi. Korea Utara akan mengirimkan atlet, pemandu sorak dan kelompok seni budaya ke PyeongChang. Sehingga Olimpiade PyeongChang akan dapat menjadi Olimpiade damai.
Dua puluh dua atlet Korea Utara dinyatakan akan berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin PyeongChang dalam 5 cabang termasuk hoki es.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengumumkan hasil pertemuan khusus untuk membahas partisipasi Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang pada hari Sabtu (20/1/2018) waktu setempat di Lausanne, Swiss.
Menurut IOC, tim hoki es wanita gabungan kedua Korea terdiri dari 35 orang atlet, yakni 23 atlet Korea Selatan dan 12 atlet Korea Utara, namun hanya 22 orang di antaranya yang dapat berpartisipasi dalam pertandingan, sama seperti negara lain.
Tim gabungan tersebut akan dipimpin oleh pelatih tim hoki es wanita nasional Korea Selatan Sarah Murray dan berpartisipasi dalam Olimpiade atas nama 'Korea'.
Salah satu lagu tradisional Korea 'Arirang' diputuskan akan dipakai sebagai lagu kebangsaan.
Selain itu, kedua Korea akan mengikuti parade dalam upacara pembukaan Olimpiade secara bersama-sama dengan membawa bendera Semenanjung Korea atas nama 'Korea'.
Rombongan seni pendahuluan yang dipimpin ketua orkes Samjiyon, Hyon Song-wol tiba di Korea Selatan pada hari Minggu (21/1/2018) lewat jalur darat.
Menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan, rombongan yang terdiri dari 7 orang dan bertujuan memeriksa lokasi dan fasilitas terkait pertunjukan rombongan seni Korea Utara itu tiba di Pusat Imigrasi Antar-Korea (CIQ), kota Paju, Provinsi Gyeonggi Korea Selatan pada pukul 09:02 Minggu pagi.
Mereka melewati jalan darat jalur Laut Barat yang dulu selalu digunakan pebisnis Korea Selatan ketika masuk ke Kompleks Industri Gaeseong di Korea Utara. Jalan ini dibuka kembali setelah kompleks itu ditutup pada bulan Fabruari 2016 lalu.
Selama 1 malam 2 hari, rombongan pendahuluan itu akan berkeliling di kota Gangneung, Provinsi Gangwon dan lokasi pementasan di Seoul, lalu akan membahas tentang jadwal dan isi pementasan bersama dengan pihak Korea Selatan.
Sebelumnya, Korea Utara pada hari Jumat malam (19/1/2018) menyatakan pembatalan pengiriman rombongan pendahuluan untuk memeriksa lokasi dan fasilitas terkait pertunjukan rombongan seni Korut, yang direncanakan pada hari Sabtu (20/1/2018).
Namun demikian, kunjungan rombongan pendahuluan ternyata hanya ditunda satu hari dibandingkan rencana awal yang telah disepakati dalam pertemuan tingkat wakil menteri antar-Korea.