Berita

Presiden IOC Berencana untuk Mengunjungi Korea Utara
Presiden Komite Olimpiade Internasional-IOC, Thomas Bach, diberitakan, pada hari Jumat (8/12/2017), sedang berupaya untuk dapat mengunjungi Korea Utara. Pejabat pemerintah Korea Selatan mengatakan Thomas Bach berencana berkunjung ke Pyongyang untuk membicarakan partisipasi Korut pada Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018. Rencana kunjungan ketua IOC dilaporkan disusun berdasarkan perundingan dengan pemerintah Korea Selatan. Sementara, seorang pejabat pemerintah Korsel menyatakan kunjungan Thomas Bach ke Korut belum dapat dipastikan, namun jika diterlaksana maka hal itu dapat menjadi sinyal positif akan keikutsertaan Korut pada Olimpiade PyeongChang. Menurutnya, ada juga kemungkinan bahwa pejabat dengan posisi di bawah Presiden IOC yang akan berkunjung ke Pyongyang. Korut telah berhasil memperoleh tiket ke PyeongChang untuk cabang skate indah namun hingga tanggal 30 Oktober, batas waktu pendaftaran, belum menyatakan niatnya untuk berpartisipasi. Namun demikian, IOC tetap mendorong Korut untuk mengikuti Olimpiade PyeongChang dengan memberikan wild card dan menanggung seluruh biaya yang dibutuhkan.
2017-12-08

Warta Berita

USOC Mengonfirmasi Rencana Pengiriman Atletnya ke Olimpiade Pyeongchang
Komite Olimpiade Amerika Serikat (USOC) hari Kamis (7/12/2017) menyatakan rencananya untuk mengirim rombongan atletnya ke Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018. Menurut kantor berita AFP,  juru bicara USOC, Mark Jones dalam pernyataannya pada hari itu mengatakan pihaknya tidak pernah membahas kemungkinan tidak mengirim atlet ke Olimpiade PyeongChang dan Paralimpiade secara internal dengan pemerintah AS. Menurutnya, pemerintah AS berencana mendukung kedua kelompok atlet yang akan dikirim ke Pyeongchang. Sebelumnya, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menimbulkan perdebatan karena mengatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa keikutsertaan atlet-atlet AS di Olimpiade PyeongChang belum selesai dibahas. 
2017-12-08

Warta Berita

USOC Pastikan Partisipasi Tim AS Dalam Olimpiade Pyeongchang
Juru bicara Komite Olimpiade AS, USOC Mark Johns memastikan bahwa tim atlet AS akan ikut ambil bagian dalam Olimpiade Pyeongchang. Dalam pernyataan pada tgl. 7 November, Johns mengatakan tidak ada pembicaraan apapun dengan pemerintah mengenai kemungkinan pemboikotan Olimpiade Pyeongchang. Menurutnya Komite Olimpiade AS rencananya akan mendukung kedua kelompok atlet yang akan dikirim ke Pyeongchang secara keseluruhan. Dua tim AS merujuk pada kontingen olahraga untuk Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin tahun 2018. Sebelumnya dalam sebuah wawancara pada tgl. 6 Desember, Duta Besar AS untuk PBB, Nikky Haley menyampaikan indikasi yang negatif atas kemungkinan partisipasi kelompok atlet AS di Olimpiade Pyeongchang. Saat ditanyai tentang keikusertaan tim AS pada Olimpiade, Haley mengatakan pertanyaan itu merupakan ‘pertanyaan terbuka’ untuk mencari cara melindungi warga AS. Singkatnya, pemerintah AS diisyaratkan sedang mengkaji cara-cara untuk menjamin keselamatan para atlet negaranya, di tengah meningkatnya ketegangan akibat krisis nuklir Korut. Namun pada tgl. 7 Desember, juru bicara Gedung Putih Sarah Senders mengutarakan melalui akun twitternya bahwa AS berharap akan berpartisipasi dalam Olimpiade Pyeongchang. Dia lebih lanjut mengatakan AS sedang bekerjasama erat dengan Korea Selatan dan negara-negara mitranya, agar tempat penyelenggaraan pertandingan bisa terjaga dengan aman. Meski begitu, Sanders telah menggambarkan nuansa yang halus dalam pengerahan sebelumnya bahwa pernyataan Duta Besar Haley berarti masih belum diambil keputusan resmi terkait keikutsertaan atlet AS di Olimpiade Pyeongchang. Dengan demikian, pernyataan Komite Olimpiade AS nampaknya jauh lebih jelas daripada pernyataan Gedung Putih. Menurut USOC, tidak ada perubahan untuk mengirim semua kelompok atlet. Namun demikian, cukup jelas bahwa pemerintah AS sedang mempelajari masalah keamanan tim atletnya dari berbagai sudut. Memang benar, ada kekhawatiran atas keselamatan kelompok atlet dari setiap negara akibat krisis nuklir yang dipicu Korea Utara. Maka dari itu, pernyataan AS untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Pyeongchang akan menghilangkan kekhawatiran seperti itu.
2017-12-08

Ulasan Hari Ini

Pemerintah Seoul Mendorong Atlet Rusia untuk Berpartisipasi dalam Olimpiade PyeongChang
Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan pernyataan resmi pada hari Kamis (7/12/2017) untuk mendorong atlet-atlet Rusia berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018.  Dalam pernyataan tersebut, Kementerian Kebudayaaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan mengatakan bahwa pemerintah Seoul menyesalkan keputusan IOC untuk melarang Rusia berparisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin 2018 karena pelanggaran doping.  Dikatakan, pemerintah dan masyarakat Korea Selatan telah melalukan semua usaha untuk menjadikan Olimpiade PyeongChang sebagai ajang perdamaian dan persatuan sedunia sejak 7 tahun yang lalu.     Partisipasi atlet dari seluruh dunia termasuk atlet Rusia adalah kunci kesuksesan Olimpiade PyeongChang sekaligus faktor penting untuk mewujudkan semangat olimpiade.   Pernyataan tersebut mendesak baik atlet Rusia maupun atlet dari negara lain untuk berpartisipasi aktif dalam Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018.
2017-12-07

Warta Berita

Maskot Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 Lakukan Promosi di Washington
Maskot Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018, 'Soohorang' dan 'Bandabi' akan mempromosikan olimpiade di Washington, AS. Pusat Budaya Korea di Washington direncanakan akan menggelar acara berjudul 'PyeongChang in DC' untuk mempromosikan tuan rumah olimpiade musim dingin 2018, PyeongChang dengan menampilkan maskot di tempat wisata utama di Washington pada tgl. 9 dan 10 serta 16 dan 17 Desember waktu setempat.   Maskot Olimpiade Musim Dingin PyeongChang adalah dua jenis hewan, yakni harimau putih bernama 'Soohorang' dan beruang hitam asia bernama 'Bandabi'.  
2017-12-07

Warta Berita

Putin : Rusia Tidak akan Memboikot Olimpiade PyeongChang
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya tidak akan memboikot Olimpiade PyeongChang.  Menurut kantor berita Rusia Tass, Putin membuat pernyataan itu pada hari Rabu (6/12/2017) saat mengunjungi sebuah pabrik automotif di kota Nizhny Novgorod, sejauh 400 kilometer belahan timur dari Moskow.  Dalam pertemuan dengan para pekerja di pabrik, Putin mengatakan bahwa pemerintahannya akan tetap mengizinkan warga Rusia yang ingin ikut ambil bagian dalam pertandingan untuk bersaing sebagai atlet netral. Komite Olimpade Rusia akan mengadakan pertemuan tgl. 12 Desember untuk mengambil keputusan final terkait masalah itu.  Sebelumnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada hari Rabu mengumumkan larangan bagi atlet-atlet Rusia untuk berpartisipasi dalam Olimpiade PyeongChang sebagai bentuk hukuman atas pelanggaran doping di Olimpiade Sochi 2014.  Namun IOC rencananya akan mengundang individu sebagai 'atlet Olimpiade dari Rusia' untuk bersaing di bawah bendera Olimpiade bukan membawa bendera Rusia. 
2017-12-07

Warta Berita

Putin Tidak Melarang Atlet Rusia untuk Mengikuti Olimpiade Pyeongchang
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tidak akan memboikot Olimpiade Pyeongchang. Untuk itu pemerintah Korea Selatan akan berupaya mendorong atlet-atlet Rusia untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang. Pada tgl. 6 Desember, Putin mengutarakan bahwa dirinya tidak akan memboikot Olimpiade Pyeongchang dan juga tidak akan melarang atlet-atlet Rusia berpartisipasi dalam Olimpiade, jika ingin bersaing sebagai atlet netral. Pernyataan tersebut dikeluarkan sehari setelah Komite Olimpiade Internasional, IOC melarang keikutsertaan tim atlet Rusia dalam Olimpiade Pyeongchang. Larangan itu diterapkan sebagai bentuk hukuman atas manipulasi hasil tes zat yang dilarang, dengan disponsori negara dalam berbagai pertandingan olahraga sejak tahun 2011. IOC juga melarang mengibarkan bendera Rusia serta memutar lagu kebangsaan Rusia di dalam gelanggang Olimpiade. Namun, atlet negara itu diizinkan untuk mengikuti Olimpiade sebagai atlet individu. Tentunya, untuk itu, sebagai ‘atlet Olimpiade dari Rusia’, mereka harus lolos tes doping yang lebih ketat. Perseteruan muncul di Rusia untuk memboikot Olimpiade Pyeongchang terkait tindakan IOC tersebut. Ada yang mengusulkan agar Rusia menolak mengikuti Olimpiade secara menyeluruh. Namun ada juga yang berpendapat bahwa atlet yang sudah lama mempersiapkan diri untuk bertanding di pesta olahraga sedunia itu, harus diizinkan berpartisipasi sebagai atlet individu. Komite Olimpiade Rusia akan mengadakan pertemuan pada tgl. 12 Desember guna mengambil keputusan akhir. Sikap resmi dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Olahraga Rusia belum keluar. Dalam situasi seperti itu, pernyataan Presiden Putin pada dasarnya dianggap sebagai posisi Rusia. Sehubungan dengan pernyataan Putin, kegelisahan pemerintah Korea Selatan atas terjadinya situasi yang buruk agak berkurang. Memang betul, boikot tim Rusia yang merupakan negara kuat olahraga musim dingin di dunia, bisa menjadi kritis serius bagi kesuksesan Olimpiade Pyeongchang. Tidak hanya itu, ada kabar buruk bahwa liga hoki es terbesar Amerika Serikat (NHL) memboikot Olimpiade Pyeongchang.
2017-12-07

Ulasan Hari Ini

IOC Melarang Rusia Mengikuti Olimpiade PyeongChang
Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah memutuskan untuk melarang Rusia mengikuti Olimpiade Musim Dingin PyeongChang. Keputusan itu diambil dalam sidang direksi pelaksana IOC di Lausanne, Swiss hari Selasa (5/12/2017) waktu setempat. Namun IOC tetap mengizinkan para atlet Rusia berpartisipasi dengan membawa bendera olimpiade. IOC melarang mengibarkan bendera dan memainkan lagu kebangsaan Rusia. Keputusan IOC ini berdasarkan kesimpulan bahwa doping oleh atlet-atlet Rusia pada Olimpiade Musim Dingin Sochi tahun 2014 dilakukan di bawah tanggung jawab otoritas Rusia. Sehubungan dengan kasus tersebut, IOC akan melakukan pemeriksaan doping lebih ketat pada Olimpiade PyeongChang. Larangan untuk sebuah negara mengikuti olimpiade diberlakukan pertama kali setelah Republik Afrika Selatan dikenakan sanksi mulai tahun 1964 hingga 1988 karena menjalankan kebijakan diskriminasi ras.  Pendapat resmi Rusia belum keluar, akan tetapi kemungkinan besar Rusia tidak akan mengikuti Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.
2017-12-06

Warta Berita

Olimpiade PyeongChang Harus Digelar dalam Situasi Stabil
Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myung-gyun menyatakan masalah yang mungkin timbul terkait penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang yang kebetulan bersamaan dengan masa latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS tahun depan perlu diselesaikan dengan lancar. Hal itu disampaikan Cho dalam sebuah forum ekonomi di Semenanjung Korea yang digelar pada Kamis (30/11/2017) di Seoul.  Melalui ceramah khusus, Menteri Cho menyatakan bahwa hal yang paling penting adalah Olimpiade PyeongChang harus dilangsungkan dengan baik dalam situasi yang aman. Menurutnya, jika provokasi Korea Utara terjadi tepat saat penyelenggaran pesta olahraga sedunia itu, maka dampaknya akan sangat besar. Pernyataan Menteri Cho, dipandang sebagai isyarat bahwa ada kemungkinan untuk menjadwal ulang latihan militer Korea Selatan dan AS yang akan berlangsung pada saat penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade PyeongChang di bulan Februari dan Maret tahun depan. 
2017-11-30

Warta Berita

Ruangan Pengalaman ICT Pyeongchang Dibuka di Gangwon
Ruang pengalaman dimana pengunjung dapat langsung menikmati teknologi  informasi dan komunikasi (ICT) seputar Olimpiade Musim Dingin PyeongChang telah dibuka pada tgl. 29 November di alun-alun Olimpiade PyeongChang di Provinsi Gangwon.  Ruangan pengalaman ICT akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang menggabungkan Olimpiade PyeongChang dengan berbagai teknologi canggih, seperti gambar 5G, kecerdasan buatan dan realitas maya, untuk pertama kalinya di dunia.  Diatas gelanggang es yang dibuat dari realitas maya, para pengunjung dapat bermain snowboard untuk menikmati langsung tantangan yang mendebarkan jantung, dan juga menikmati Bobsleigh dengan kecepatan 130 kilometer per jam.  Ruangan yang akan dibuka hingga bulan Maret tahun depan akan memperkenalkan kelebihan dan kekuatan teknologi yang dikembangkan oleh Korea Selatan ke manca negara, dan juga memainkan peranan besar untuk membuat suasana meriah menjelang Olimpiade PyeongChang. 
2017-11-30

Warta Berita

Go Top