Napak Tilas Korea

Open the window of AODFilm Korea menikmati masa keemasan

Film Korea menikmati masa keemasan

2015-03-03

List

Industri perfilman Korea Selatan mengalami kerugian besar akibat Perang Korea. Namun, berkat semangat dan upaya dari tokoh-tokoh di dunia perfilman Korea Selatan pada akhir tahun 50-an, film Korea Selatan menikmati masa keemasan pada tahun 1960-an.

Memasuki tahun 1960-an, film berdasarkan karya sastra giat diproduksi. Film berjudul 'Obaltan' atau 'Peluru Kesasar' yang dibuat pada tahun 1961 itu adalah jenis film seperti itu. Film 'Obaltan' yang mengungkapkan luka perang dan suasana setelah perang secara saksama mendapat penilaian tinggi sebagai film terunggul di dalam sejarah perfilman Korea Selatan. Setelah itu, film-film yang dibuat berdasarkan karya sastra giat diproduksi, dan khususnya, film berjudul 'Kusir' dari sutradara Gang Dae-jin menerima hadiah Silver Bear di Festival Film Interansional Berlin ke-11. Hal tersebut menjadi dinamika tersendiri bagi film Korea untuk maju ke panggung internasional.

Pada tahun 1962, Festival Film Asia ke-9 digelar di Seoul. Festival film tersebut digelar di Korea Selatan untuk pertama kali, dan Korea Selatan memenangkan 5 bidang termasuk hadiah karya terbaik. Pembukaan Festival Film Asia di Seoul menjadi dinamika untuk memperkenalkan film Korea secara internasional dan mengalami kemajuan besar bagi film Korea Selatan. Pada tahun 1963, 'Acara Penganuegarahan Dragon Biru' yang diselenggarakan oleh Penerbit Harian Chosun Ilbo. Demikianlah, film Korea Selatan pada tahun 60-an mengalami pertumbuhan besar dengan pembuatan festival film yang menyemangati tokoh perfilman dan perhatian besar dari masyarakat.

Di masa keemasan film Korea Selatan, Perang Korea masih menjadi bahan utama. Film berjudul 'Selatan dan Utara' dari sutradara Kim Ki-duk dibuat pada tahun 1965. Biasanya, film bertema perang menunjukkan Korea Utara sebagai musuh, namun film 'Selatan dan Utara' menceritakan sakit hati perpisahan keluarga, sehingga membuka ufuk baru di bidang film perang.

Dunia perfilman Korea Selatan pada tahun 1960-an menampilkan 'film kalangan remaja' yang menceritakan cinta, ambisi, rasa putus asa di kalangan remaja di kota seperti film 'Remaja dengan kaki telanjang' dari sutradara Kim Ki-duk pada tahun 1964. Film itu membuat kalangan remaja pada waktu itu merasa asyik dengan budaya khas kalangan remaja yang ditampilkan di dalam film. Karenanya, film itu memperoleh kesuksesan yang luar biasa dan berkat ketenaran film itu, pemeran utama, yaitu aktor Shin Seong-il dan Um Aing-ran muncul dengan bintang terbaik yang mewakili dunia perfilman Korea Selatan.

Ketika mengungkapkan film Korea tahun 60-an, film bertema keluarga juga tidak boleh dikecualiakn. Film berjudul 'Paldogangsan' yang dibuat pada tahun 1967 sangat populer pada waktu itu. Film itu menceritakan berbagai episode setelah pasangan suami isteri yang tua bertemu dengan anak-anaknya, satu putra dan 6 putri yang tinggal secara terpisah.

Film Korea pada tahun 1960-an mengungkapkan suasana Korea Selatan yang berubah melalui berbagai tema.... Kalangan remaja memiliki impian baru setelah menonton film, dan masyarakat awam juga memperoleh semangat melalui film keluarga. Masa keemasan film pada waktu itu cukup menjadi pupuk besar bagi film Korea di era ini.