KBS World Radio Situs Khusus Peringatan 70 Tahun Kemerdekaan Korea'

Pagi hari tanggal 18 Mei 1980, di depan pintu masuk Universitas Chonnam yang diperintahkan ditutup sementara, terjadi bentrokan pertama antara para mahasiswa dan militer bersenjata. Setelah para mahasiswa berdemonstrasi di kota Gwangju, militer bersenjata itu memukuli kelompok demonstran dan masyarakat umum di Gwangju dengan tongkat. Warga di Gwangju yang marah dengan tindakan militer berkumpul di jalan Geumnam sejak pagi hari tanggal 19 Mei. Jumlah orang yang berkumpul semakin banyak dan militer bersenjata mengeluarkan tembakan ke arah warga pada tanggal 21 Mei. Akibatnya, banyak warga tewas. Kelompok demonstran yang marah mempersenjatai diri dengan senjata yang mereka ambil dari gudang senjata polisi. Militer bersenjata mundur dan kelompok demonstran bersenjata menguasai kantor gubernur Gwangju.

Warga mengambil alih tugas mengontrol aturan dan keamanan dengan membentuk komisi penanggulangan kasus. Mereka berupaya menyelesaikan kasus dengan negosasi dan mengumpulkan senjata dari pasukan sipil. Namun, militer bersenjata kembali memasuki kota Gwangju pada subuh tanggal 27 Mei dan menaklukkan pasukan sipil yang tetap melakukan protes di Kantor Gubernur Gwangju.

Menurut data statistik, 4.326 orang menjadi korban dengan diantaranya korban tewas 154 orang, korban hilang 70 orang, dan korban terluka 1.628 orang (sumber: Monumen Peringatan Gerakan Demokrasi 18 Mei). Pada tahun 1995, DPR membuat UU khusus 18 Mei dan menyediakan landasan hukum untuk menggugat tokoh-tokoh militer yang bertanggung jawab pada kasus 18 Mei. Pada tahun 1997, mantan Presiden Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo masing-masing menerima hukuman tahanan seumur hidup dan hukuman penjara 17 tahun, namun pada bulan Desember tahun yang sama, mereka mendapat grasi khusus.