Walau Terpinggirkan, Tim Ice Hockey Wanita Gabungan Korea Selatan dan Utara Menorehkan Tinta Sejarah
2018-02-15

Seputar Olimpiade PyeongChang


Suara sorakan, gegap gempita, dan lemparan berbagai macam bunga dan boneka maskot olimpiade menjadi saksi terjadinya gol satu-satunya yang berhasil dicapai oleh tim hockey es wanita gabungan Korea Selatan dan Korea Utara yang baru dibentuk dua minggu sebelum pertandingan. Di atas kertas, mereka memang tertinggal jauh dibandingkan lawan-lawannya, termasuk tim Jepang yang berada di rangking 9 dunia, sementara Korea Selatan dan Utara menempati urutan 22 dan 25.
Namun, keberhasilan mereka memasukkan gol satu-satunya dari tim Korea menjadi 4:1 tetaplah menjadi keberhasilan tersendiri walaupun harus mengakui keunggulan tim Jepang. Arena Ice Hockey Kwandong di kota Gangneung tanggal 14 Februari 2018 menjadi saksi sejarah tim gabungan dua negara yang sudah 60 tahun lebih terpisah.

Untuk itulah, para pemain gabungan itu bisa dianggap membawa citra bersejarah bersatunya Korea walaupun di dunia nyata belum ada.
Terlebih dalam pertandingan yang bisa dianggap pertandingan melawan tim bebuyutan dari Jepang, maka Korea Selatan dan Utara memang punya alasan untuk bertanding lebih gesit dibandingkan saat mereka melawan tim Swedia dan Switzerland di babak sebelumnya. Dengan bantuan sorakan dan dukungan dari “Pasukan Cheerleader Pendukung” yang datang khusus dari Korea Utara dengan seragam khas beraksen warna gabungan biru, merah, dan putih serta para pendukung dari segenap masyarakat Korea Selatan, pendukung tim gabungan itu meneriakkan “Kita Korea, Kita adalah satu”, “Ayo menang tim kita”, “Ayo Semangat, Ayo Lebih Cepat, Lebih Kuat” dan berbagai teriakan penyemangat lainnya.
Pada awalnya memang tidak sedikit warga Korea Selatan yang menentang dibentuknya tim gabungan ini. Namun, itu adalah simbol bersejarah yang lebih penting dari sekedar olahraga. Maka, pelatih tim hockey Korea, Sarah Murray pun harus berusaha membuat bagaimana para anggota yang baru bisa bertemu serta kompak. Seperti keajaiban, ternyata para atlet dari kedua negara itu saling membantu, sering terlihat makan bersama, bercanda bersama walaupun keduanya tinggal di wisma atlet yang berbeda.
Memang, mereka akhirnya kalah dari Jepang, tapi jika dilihat bahwa tim gabungan Korea ini benar-benar baru, maka mereka memang layak disebut sebagai pendobrak sejarah dalam olimpiade. Pemain dari Korea yaitu Sin Sojung yang menghadiahkan gol buat tim Korea memang tak bisa menyembunyikan kegembiraannya bersama dengan beberapa orang Amerika keturunan Korea yang bergabung dalam tim itu. Ditambah dengan 12 orang pemain Korea Utara, mereka benar-benar menunjukkan usaha dan kekompakan mereka walaupun hasilnya belum seperti yang diharapkan publik Korea.
Satu hal yang pasti, satu gol dari tim gabungan Korea Selatan dan Korea Utara benar benar membuat berkibarnya ribuan bendera unifikasi Korea yang berwarna putih dan biru. Para pemain gabungan itu pun langsung berpelukan dan tak kuasa menahan kebahagiaan mereka walaupun hanya skor sebuah saja. Banyak yang memandang, hadirnya tim gabungan kedua negara itu menunjukkan kemenangan skor politis kedua negara dibandingkan nilai olahraga semata. Walaupun pertandingan ini sepertinya memupuskan harapan tim hockey es wanita Korea untuk meraih emas, di hati para pendukung setianya, tetaplah ada harapan walaupun jalan menuju ke sana entah masih seberapa jauhnya.

(Photo : Yonhap)
Go Top