Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Gaya Hidup

Dampak positif dan negatif sinar UV

2016-08-18

Dampak positif dan negatif sinar UV
Ketika matahari bersinar terik, biasanya orang menutupi permukaan kulit atau berdiam diri di dalam ruangan untuk menghindari sengatan panas. Alasannya, karena takut kulit menjadi hitam, terbakar atau terkena kanker kulit. Akan tetapi, selain efek negatif yang biasa kita ketahui seperti itu, sinar Ultraviolet (UV) juga memiliki efek positif bagi tubuh kita.

Sinar Ultraviolet umumnya berasal dari matahari dan memiliki tingkat energi yang sangat tinggi dan tidak terlihat dengan mata telanjang karena radiasi elektromagnetiknya berada di luar spektrum violet. Itulah sebabnya maka mengapa disebut ultraviolet.

Jika paparan sinar matahari masih dalam tingkat sedang, maka manfaatnya jauh lebih banyak daripada bahayanya. Sinar matahari memiliki efek yang baik untuk kesehatan mental dan kebugaran tubuh. Ini karena pengaruh cahaya terang dan rasa hangat dari sinar matahari.

Terutama, sinar matahari membantu pembentukan vitamin D di dalam tubuh yang berguna untuk menguatkan tulang dan gigi, serta meningkatkan kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit, seperti kanker usus besar dan rakitis.
Selain itu, sinar UV diketahui juga mengobati sejumlah penyakit seperti tuberkulosis kulit, rakitis, psoriasis, dan lain-lain. Namun, terapi sinar UV ini harus dilakukan di bawah pengawasan medis agar terhindar dari efek buruknya.

Sementara itu dampak negatif sinar UV diketahui dapat menyebabkan penuaan kulit dini dan kanker kulit. Sinar UV dapat mengakibatkan kulit menjadi kusam, kering, dan keriput. Ini menyebabkan jaringan kolagen dan kelenjar minyak pada kulit tidak lagi mampu melembabkan dan meregenerasi kulit.

Dampak terburuk paparan sinar UV yang terus-menerus adalah kanker kulit. Dan bukan hanya kulit saja yang terserang, tapi juga kornea mata.

Namun, dampak negatif pengaruh sinar UV pada kulit dapat dicegah dengan memberikan perlindungan pada kulit baik dengan menggunakan tabir surya atau pakaian yang bisa memantulkan sinar matahari.

Untuk pemanfaatan secara positif sinar UV bagi tubuh kita, disarankan untuk mendapatkan sinar matahari 2-4 kali seminggu, selama 15-30 menit tanpa penggunaan pelindung kulit.

Setelah itu, jika masih ingin berlama-lama berjemur matahari, gunakan pelindung seperti topi, kacamata, dan baju berwarna terang.

Di luar waktu tersebut, disarankan untuk berhati-hati terhadap paparan sinar UV. Karena itu, sebaiknya hindari sinar Ultravioet pada saat titik tertinggi, di antara jam 10 pagi sampai jam 4 sore.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >