Perang Korea
dan Jejak Sejarah Dua Negara
Selama 70 Tahun

Minggu, 25 Juni 1950 pukul 04.00 pagi, Korea Utara meluncurkan serangan mendadak ke Korea Selatan.
Meskipun suara tembakan tidak terdengar lagi, namun terbelahnya kedua negara terus meninggakan kepedihan di hati.
Menyambut 70 tahun pecahnya Perang Korea, mari kita tengok kembali jalan yang telah dilalui oleh kedua Korea untuk menciptakan Semenanjung Korea yang damai dan bersatu.

VIEW MORE
scroll down

Warta Berita

Korut Siap Hadapi Sanksi Apapun Dari Komunitas Internasional Berita Utama Korut Siap Hadapi Sanksi Apapun Dari Komunitas Internasional Korea Utara memperingatkan bahwa pihaknya memiliki kemampuan dan kekuatan untuk menghadapi sanksi keras apa pun dan mengambil 'tindakan nyata'. Sikap Korea Utara itu dikeluarkan untuk menanggapi Amerika Serikat (AS) yang menggerakkan rencana sanksi baru terhadap Korea Utara, setelah berakhirnya kegiatan panel ahli di bawah Komite Sanksi Korea Utara Dewan Keamanan PBB. Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara untuk Urusan AS, Kim Un-chol dalam pernyataannya melalui Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Kamis (25/04) mengatakan bahwa pihaknya akan melindungi hak kedaulatan dan kepentingan keamanan mereka dari ancaman permusuhan dan tekanan sanksi yang semakin diperbanyak oleh AS. Kim mengklaim bahwa AS terburu-buru memperbaiki struktur sanksi dan tekanan karena akan kehilangan eksistensi ilegal yang terlibat dalam pemantauan implementasi resolusi sanksi terhadap Korea Utara di PBB untuk 10 tahun terakhir ini. Ditambahkan, jika sanksi baru diberikan, maka Korea Utara akan memegang peluang baru yang diperlukan untuk meningkatkan kekuatan yang paling ditakuti AS. Dia juga mengklaim bahwa pihaknya akan mengambil tindakan nyata yang lebih kuat untuk menjadikan kekuatan teknologi militernya tidak dapat diubah dan meningkatkan pengendaliannya atas situasi keamanan di sekitarnya.  Wakil Menteri tersebut mengatakan bahwa Korea Utara memutuskan untuk mempersenjatai diri dengan senjata nuklir, karena kebijakan permusuhan dan tekanan sanksi AS terhadap Korea Utara. Menurutnya, sanksi kejam AS terhadap Korea Utara telah menjadi katalis dan kekuatan pendorong untuk kebangkitan kekuatan rezim Korea Utara secara bertahap. Terkait pernyataan Wakil Menteri Kim tersebut, Perwakilan Kementerian Unifikasi Korea Selatan dalam konferensi pers pada hari Kamis (25/04) menyatakan, bahwa klaim Korea Utara itu menunjukkan ketidakpuasan dan ketidaksabaran Korea Utara ketika masyarakat internasional membahas mekanisme pemantauan sanksi baru terhadap Korea Utara. Sebaliknya, hal itu adalah bukti efektivitas dan perlunya sanksi terhadap Korea Utara. Perwakilan itu menambahkan bahwa banyaknya sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara, merupakan tekad dan keputusan bulat masyarakat internasional untuk menanggapi tindakan ilegal Korea Utara yang melanggar norma-norma internasional, seperti pengembangan nuklir dan rudal serta pelanggaran hak asasi manusia. 2024-04-25
Kim Yeo-jong Mengkritik Gelaran Latihan Militer Gabungan Korsel-AS Berita Utama Kim Yeo-jong Mengkritik Gelaran Latihan Militer Gabungan Korsel-AS Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong mengecam keras gelaran latihan militer bersama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).   Melalui sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA) pada hari Rabu (24/04), Wakil Direktur Komite Sentral Partai Buruh itu mengatakan bahwa, dalam kurun waktu bulan Januari tahun ini hingga sekarang, AS dan boneka-bonekanya telah melakukan sekitar 80 kali latihan militer gabungan, bahkan Korea Selatan secara terpisah juga telah menggelar sekitar 60 latihan. Dengan mengutip setiap latihan gabungan antara Korea Selatan, AS, dan Jepang yang dilakukan tahun ini, Kim menuduh negara-negara tersebut telah meningkatkan ketegangan regional dengan melakukan latihan militer gabungan hampir setiap minggu. Selanjutnya Kim berjanji untuk terus meningkatkan kekuatan militer rezimnya yang luar biasa untuk melindungi kedaulatan, keamanan, dan perdamaian di kawasan.  Adapun dalam sebuah pernyataan terpisah yang dirilis oleh seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Pyongyang mendesak Korea Selatan dan AS untuk segera menghentikan pelaksanaan latihan gabungan. Dia pun menuduh latihan tersebut sebagai tindakan unjuk kekuatan yang tidak bertanggung jawab, serta mendorong Semenanjung Korea ke dalam situasi yang tidak dapat diprediksi.  Pejabat itu mengklaim bahwa latihan taktis untuk menembakkan peluncur roket ganda super besar rezimnya yang menyimulasikan serangan balik nuklir terhadap musuh pada hari Senin (22/04), adalah untuk pertahanan diri yang sah demi mencegah pecahnya perang. 2024-04-24
Making Peace Together Making Peace Together KTT Antar-Korea di Pyongyang Tanggal : 18 ~ 20 September 2018 Tempat : Pyongyang(Korea Utara) Hasil: Deklarasi Pyongyang VIEW MORE
Tanggal dan Kejadian Penting Perkembangan Hubungan Antar-Korea Tanggal dan Kejadian Penting Perkembangan Hubungan Antar-Korea VIEW MORE