Perang Korea
dan Jejak Sejarah Dua Negara
Selama 70 Tahun

Minggu, 25 Juni 1950 pukul 04.00 pagi, Korea Utara meluncurkan serangan mendadak ke Korea Selatan.
Meskipun suara tembakan tidak terdengar lagi, namun terbelahnya kedua negara terus meninggakan kepedihan di hati.
Menyambut 70 tahun pecahnya Perang Korea, mari kita tengok kembali jalan yang telah dilalui oleh kedua Korea untuk menciptakan Semenanjung Korea yang damai dan bersatu.

VIEW MORE
scroll down

Warta Berita

Korut Kecam Resolusi Terbaru IAEA yang Berisi Penghentian Program Nuklir Pyongyang Berita Utama Korut Kecam Resolusi Terbaru IAEA yang Berisi Penghentian Program Nuklir Pyongyang Korea Utara mengecam keras penerapan resolusi terbaru Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang menyerukan penghentian program senjata nuklir Korea Utara dan mengatakan 'resolusi anti-Korea Utara' telah dibuat-buat kembali. Pada hari Senin (02/10) Kementerian Industri Tenaga Nuklir Korea Utara merilis sebuah pernyataan atas nama juru bicara yang mengkritik resolusi baru yang diambil oleh IAEA pada hari Jumat (29/09) lalu.  Resolusi itu berisi seruan IAEA yang meminta Korea Utara menghentikan program nuklirnya karena dikhawatirkan menimbulkan ancaman. Juru bicara Kementerian Industri Tenaga Nuklir Korea Utara menyebut bahwa resolusi baru IAEA menggambarkan organisasi tersebut telah meninggalkan misi dasar mereka untuk menjaga keadilan dan menjadi pihak yang dikendalikan oleh Amerika Serikat. Juru bicara juga menambahkan Korea Utara telah menarik diri dari IAEA pada bulan Juni 1994 sehingga IAEA tidak lagi memiliki akses ke Korea Utara dan tidak mempunyai hak atau alasan untuk mengganggu pelaksanaan kedaulatan negaranya.  Jubir juga secara langsung menuduh Ketua IAEA, Rafael Grossi berupaya menciptakan suasana anti-Korea Utara dengan menyebarkan berita palsu tentang uji coba nuklir ketujuh yang akan segera dilakukan oleh Korea Utara. Dia juga menambahkan bahwa peningkatan kekuatan nuklir merupakan upaya pelindungan diri Korea Utara terhadap tindakan konfrontasi Amerika Serikat yang mengancam wilayah kedaulatannya. 2023-10-02
Korea Utara Mencantumkan Kebijakan Senjata Nuklir Dalam Konsitusi Berita Utama Korea Utara Mencantumkan Kebijakan Senjata Nuklir Dalam Konsitusi Korea Utara dilaporkan telah menyetujui amandemen konstitusi yang mencantumkan kebijakannya tentang kekuatan nuklir.  Menurut Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Kamis, Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara mengadakan pertemuan pada hari Selasa dan Rabu di Balai Pertemuan Mansudae di Pyongyang yang dihadiri oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. KCNA mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut amandemen konstitusi telah disetujui dengan suara bulat untuk memastikan hak-hak eksistensi dan pertumbuhan negara serta untuk mencegah perang sekaligus melindungi perdamaian regional dan global. Amandemen ini dilakukan setahun setelah Korea Utara memberlakukan undang-undang nuklir baru yang mengizinkan penggunaan senjata nuklir dalam rangka pencegahan. Dalam pidatonya, Kim Jong-un mengatakan bahwa ketentuan baru dalam hukum tertinggi negara adalah langkah yang paling tepat di saat ini. Tindakan ini juga dinilai tepat oleh Kim karena dianggap memenuhi tuntutan mendesak dan tuntutan masa depan demi pembangunan negara sosialis. Kim mengatakan juga bahwa AS memaksimalkan ancaman perang nuklirnya terhadap Korea Utara dengan mengoperasikan Kelompok Konsultatif Nuklir dan melanjutkan latihan militer gabungan perang nuklir berskala besar dengan Korea Selatan, serta mengerahkan aset nuklir strategis di sekitar Semenanjung Korea secara permanen.  Kim menekankan pihaknya akan memperkuat solidaritas dengan negara-negara yang menentang hegemoni AS. 2023-09-28
Dubes Korut Untuk PBB Sebut Semenanjung Korea Berada Di Ambang Perang Nuklir Berita Utama Dubes Korut Untuk PBB Sebut Semenanjung Korea Berada Di Ambang Perang Nuklir Duta Besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Selasa (26/09) bahwa negaranya akan meningkatkan kemampuan pertahanan diri, dan mengklaim bahwa Semenanjung Korea berada di ambang perang nuklir. Duta Besar Kim Song menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York, dengan mengatakan bahwa semenanjung tersebut berada dalam situasi yang sangat genting dengan bahaya perang nuklir yang akan segera terjadi. Kim mengatakan bahwa intensifikasi gerakan militer yang gegabah dan provokasi oleh pasukan musuh akan dibalas dengan upaya yang sebanding oleh Pyongyang untuk meningkatkan kemampuan pertahanan nasionalnya. Duta Besar menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan meningkatkan ketegangan di semenanjung itu dengan serangkaian latihan militer bersama yang jelas-jelas bersifat agresif di awal tahun, sambil secara histeris merujuk pada berakhirnya rezim Korea Utara dan pendudukan Pyongyang. Duta Besar Kim juga mengecam peringatan Presiden Yoon Suk Yeol baru-baru ini terhadap kemungkinan perdagangan senjata antara Korea Utara dan Rusia, dengan mengatakan bahwa pengembangan hubungan yang setara dan bersahabat antara negara-negara berdaulat bukanlah untuk dicampuri oleh Korea Selatan sebagai negara jajahan Amerika Serikat. Kim menghilangkan gelar "Presiden" untuk Yoon dan menggunakan ungkapan "pemerintahan boneka" untuk menyebut pemerintah Korea Selatan. Menanggapi hal tersebut, Deputi Tetap Korea Selatan untuk PBB, Kim Sang-jin, menyampaikan keberatannya atas pernyataan Dubes Korea Utara itu yang disampaikan dalam sidang Majelis Umum PBB pada hari Selasa. Kim Sang-jin mengatakan bahwa Pyongyang mengulangi tuduhan yang "tidak berdasar, tidak logis dan tidak masuk akal" ketika ia secara retoris bertanya siapa yang akan mempercayai klaim yang tidak masuk akal dari rezim tersebut bahwa Korea Selatan, negara yang sepenuhnya demokratis dan makmur secara ekonomi dengan supremasi hukum, berkolusi dengan Amerika Serikat untuk memulai perang nuklir. Utusan Korea Selatan itu juga menolak klaim Korea Utara bahwa latihan militer gabungan sekutu adalah latihan invasi, dan mengatakan bahwa latihan itu adalah latihan pertahanan yang sudah berlangsung sejak lama. 2023-09-27
Making Peace Together Making Peace Together KTT Antar-Korea di Pyongyang Tanggal : 18 ~ 20 September 2018 Tempat : Pyongyang(Korea Utara) Hasil: Deklarasi Pyongyang VIEW MORE
Tanggal dan Kejadian Penting Perkembangan Hubungan Antar-Korea Tanggal dan Kejadian Penting Perkembangan Hubungan Antar-Korea VIEW MORE