Adalah Kang Dae Woong yang menerima panggilan untuk menjadi pelatih nasional hoki ini setelah semua kandidat pelatih yang ada dalam catatan asosiasi hoki nasional Korea dengan mentah-mentah menolak panggilan ini. Dari sinilah perjalanan tim hoki perempuan Korea Selatan pun dimulai. Ujian terberat mereka ada di awal tahun 2003 nanti dimana Pesta Olahraga Musim Dingin Asian Games di Aomori, Jepang akan dibuka.

Menjadi pelatih nasional ternyata gak membuat kedudukan pelatih Kang naik daun. Pertama kali datang ke tempat asosiasi nasional Hoki pun dia mendapat sebuah tantangan besar, yaitu: tidak adanya atlit yang masuk dalam tim nasional hoki perempuan Korea. Hampir putus asa, harapan pelatih Kang pun terletak pada Lee Ji Won, seorang atlit hoki perempuan asal Korea Utara yang menjadi warga Korea Selatan. Sayangnya, Lee Ji Won sendiri tak ingin menjadi atlit hoki. Apalagi sejak dia datang di negara itu, Lee Ji Won selalu dianggap pengkhianat yang meninggalkan sang adik perempuannya, Ji Hye sendiri di Korea Utara.

Kehidupan Ji Won di Korea Selatan sendiri tidak begitu baik di Korea Selatan. Berusaha membantu keuangan sang ayah, Ji Won pun bekerja sambilan sebagai pelayan di sebuah rumah makan kecil di dekat rumahnya. Merasa tak mampu menopang kehidupannya sendiri, Ji Won berkeinginan untuk pergi ke Finlandia, menjadi atlit hoki yang memiliki uang berkecukupan yang suatu hari nanti bisa bertemu dengan sang adik dan membawanya keluar dari Korea Utara untuk hidup bersama. Sebuah harapan yang dia sendiri tak tahu apakah akan bisa terwujud suatu hari nanti. Di saat ketidakpastian ini, datanglah tawaran dari pelatih Kang untuk menjadi atlit nasional Korea Selatan di cabang olahraga ice hockey. Walau sedikit enggan, Ji Won pun menerima tawaran tersebut dan memulai harinya sebagai seorang atlit hoki.