Seorang pengungsi Korea Utara) memulai harinya di pasar glosir sayuran dan ikan, Garak. Dia membuka restoran yang bernama restoran untuk membagi kebahagiaan’, dengan pengungsi Korea Utara lainnya di pasar itu pada 30 Juli.
Di sini, sekitar 12 orang pengungsi Korea Utara mengelola restoran maupun pabrik untuk membuat makanan jajanan, bekal dan lauk-pauk.
Mereka bukan hanya menerima pesan dari sekolah, gereja, perusahaan dan lain-lain, melainkan juga menyajikan makan siang dengan gratis kepada lanjut usia dan orang yang tidak memiliki tempat tinggal .
Dan semua menu di restoran ini hanya 3.000 won , karena biaya membuat makanan sangat murah dengan memperoleh sayuran dari pasar grosir dan ikan Garak dengan gratis.
Khususnya, restoran itu dibangun dengan bentuk pabrik dengan dukungan dana dari pemerintah untuk orang yang tidak mampu, maka pengungsi Korea Utara itu menerima gaji pokok 800 ribu won dari Departmen Tenaga Kerja. Tempat ini adalah tempat yang baik bagi pengungsi Korea Utara yang mencari pekerjaan yang stabil.