Di sebuah studio tairan yang dilokasi di Seogyo-dong, Seoul, sebuah rombongan penari sibuk untuk berlatih sebuahn tarian yang menarik, yaitu dengan memakai gelang besi. Tarian itu adalah salah satu tarian utama di Korea Utara.

Pemimpin rombongan penari, Choi Shina mengambil jurusan untuk bermain alat musik tradisional Korea, gayageum. Namun, setelah dia melihat seorang penari menari seiring alunan irama Janggo, gendang berbentuk jam pasir, maka dia mengubah pilihannya. Dia menjadi sebagai seorang penari dan pencipta tarian di sebuah rombongan kesenian Korea Utara selama 15 tahun. Di Korea Utara, Choi pernah melihat pementasan tari Korea Selatan. Dia terkesan pada tarian gaya bebas dari Korea Selatan yang terbebas dari ideologi apa saja atau politik. Di tengah melihat berbagai pertunjukan tarian di Korea Selatan, dia berharap untuk dapat memperkenalkan tari tradisional Korea Utara kepada publik.

Kelompok ini merupakan pertemuan antara koreografer Korea Utara dan penari Korea Selatan. Mereka mementaskan pertunjukan kreatif yang diselaraskan dengan musik Korea Selatan dan gerak-gerik tari Korea Utara. Diatas panggung, perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara tidak ada lagi. Choi berharap akan menyuguhkan pertunjukan unik di dua Korea dan juga di seluruh dunia.